Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PD 3 di Depan Mata, Biden Izinkan Ukraina Pakai Bom AS Serang Rusia

Monday, 18 November 2024 | November 18, 2024 WIB Last Updated 2024-11-18T01:42:49Z

  


ONLINENASIONAL.COM, Indonesia - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan Paman Sam untuk menyerang wilayah negara Rusia. Hal ini dikatakan dua pejabat Washington dan seorang sumber yang mengetahui keputusan tersebut, Minggu waktu setempat.

Ini menjadi pembalikan signifikan kebijakan AS dalam keterlibatannya di perang Rusia-Ukraina. AS sebelumnya menahan diri terhadap keputusan tersebut.

Padahal Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memang telah memohon Barat untuk mengizinkan militer Ukraina menggunakan senjata AS untuk menyerang target militer Rusia yang jauh dari perbatasannya. AS khawatir persetujuan akan membawa negerinya ke dalam pertempuran langsung dengan Moskow, yang berimplikasi pada pecahnya perang dunia 3 (PD 3).

"Ukraina berencana untuk melakukan serangan jarak jauh pertamanya dalam beberapa hari mendatang," kata sumber tersebut, tanpa mengungkapkan rincian lebih dlam dengan alasan keamanan operasional, dikutip Reuters, Senin (18/11/2024).

Perubahan kebijakan ini menjadi kejutan baru Biden di tengah kekalahan calon presiden (capres) asal partai pendukungnya, Partai Demokrat, di pemilu AS 5 November. Kamala Harris, yang kini menduduki posisi Wakil Presiden AS, dikalahkan mantan presiden Donald Trump, yang kembali maju dari Partai Republik.

Trump akan kembali menjabat dalam dua bulan. Pelantikan resmi di 20 Januari 2025.

"Perubahan tersebut sebagian besar terjadi sebagai tanggapan terhadap pengerahan pasukan darat Korea Utara (Korut) oleh Rusia untuk melengkapi pasukannya sendiri," kata seorang pejabat AS dan seorang sumber yang mengetahui keputusan tersebut.

"Sebuah perkembangan yang telah menyebabkan kekhawatiran di Washington dan Kyiv," tambahnya.

Sementara itu dalam pidato malamnya, Zelensky mengatakan rudal AS akan "berbicara sendiri". Hal ini mengonfirmasi kemungkinan serangan ke Rusia dalam waktu dekat.

"Hari ini, banyak media mengatakan bahwa kami telah menerima izin untuk mengambil tindakan yang tepat," katanya.

"Namun, serangan tidak dilakukan dengan kata-kata. Hal-hal seperti itu tidak diumumkan," tambahnya.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar. Tidak ada tanggapan langsung dari Kremlin, yang telah memperingatkan bahwa upaya melonggarkan batasan penggunaan senjata AS oleh Ukraina merupakan bentuk "eskalasi besar".

"Keputusan Washington untuk membiarkan Kyiv menyerang jauh ke Rusia dapat menyebabkan Perang Dunia 3," kata wakil kepala pertama komite urusan internasional majelis tinggi Rusia Vladimir Dzhabarov.

"Barat telah memutuskan pada tingkat eskalasi sedemikian rupa sehingga dapat berakhir dengan negara Ukraina hancur total," tambah anggota senior Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, Andrei Klishas, mengatakan pada aplikasi perpesanan Telegram.

 

×
Berita Terbaru Update