ONLINENASIONAL, Jakarta - Ketua Cyber City Arif Kurniawan menyebut pihaknya melakukan investigasi gabungan mendalami sistem keamanan website aplikasi Sirekap (sirekap-web.kpu.go.id) dan pemilu2024.kpu.go.id. Hasilnya, keamanan siber pada Pemilu 2024 kacau dan buruk.
Arif mengatakan pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud yang lokasi servernya berada di sejumlah negara. Yakni, Tiongkok, Perancis dan Singapura.
“Layanan cloud tersebut merupakan milik layanan penyedia internet (ISP) raksasa Alibaba,” tegas Arif, Minggu, 18 Februari 2024.
Tak hanya itu, posisi data dan lalu lintas email pada dua lokasi di atas berada serta diatur di Tiongkok. Terdapat celah kerawanan keamanan siber pada aplikasi pemilu2024.kpu.go.id.
"Ketidakstabilan aplikasi Sirekap, Sistem Informasi Rekapitulasi Suara, dan Manajemen Relawan terjadi justru ketika pada masa krusial, masa pemilu dan beberapa hari setelahnya,” ungkap dia.
Arfi sangat menyayangkan server cloud pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id berada di luar negeri. Sebab, bertentangan dengan Pasal Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) dan Undang Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP).
Dalam aturan tersebut ditegaskan pengolahan data publik yang dihasilkan sektor publik yang dihasilkan oleh APBN, dana publik, dan sejenisnya harus berada di dalam negeri.
Arif menuturkan Kejanggalan-kejanggalan pada sistem informasi dan teknologi (IT) KPU sudah terjadi sejak lama dan dibiarkan. Hingga saat ini, KPU dinilai belum berkeinginan memperlihatkan audit keamanan IT-nya kepada publik.
“Untuk mendukung Pemilu 2024 jujur, transparan dan adil, kami meminta KPU memperlihatkan kepada publik perihal audit keamanan sistem dan audit perlindungan data WNI agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar dia.
Adapun Cyberity merupakan komunitas yang fokus pada isu keamanan siber dan perlindungan data di Indonesia. Komunitas ini beranggotakan para pegiat dan praktisi keamanan siber dan masyarakat sipil yang concern terhadap masalah siber dan perlindungan data.***