Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bencana Angin Kencang hingga Longsor Landa Kabupaten Sukabumi

Thursday, 2 November 2023 | November 02, 2023 WIB Last Updated 2023-11-02T02:16:34Z



ONLINENASIONAL.COM, SUKABUMI - Bencana angin kencang (puting beliung) dan tanah longsor terjadi di beberapa titik di Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan sejumlah rumah warga terdampak.

"Bencana tersebut dipicu oleh cuaca ekstrem seperti hujan deras yang disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Kabandungan sejak siang hingga sore," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria dikutip ANTARA, Kamis (2/11/2023). 

Angin kencang yang mengakibatkan pohon puspa berukuran besar tumbang dan menimpa rumah warga yang dihuni empat jiwa di Kampung Cipicung, RT 04/01, Desa Cianaga.

Berikutnya, satu rumah warga yang berada di Kampung Ciaul, Desa Mekarjaya yang dihuni sembilan jiwa rusak di bagian atapnya akibat diterjang angin puting beliung.

Selanjutnya, bencana tanah longsor di Kampung Tangkolo, RT 26/10, Desa Kabandungan mengancam dua rumah warga.

Menurut Sandra, pada kejadian bencana ini tidak menimbulkan jatuhnya korban luka maupun meninggal, hanya rumah warga yang terdampak bencana angin puting beliung membutuhkan terpal ataupun asbes karena rusak di bagian atapnya.

Batang pohon puspa yang menimpa rumah warga di Kampung Cipicung sudah dievakuasi oleh petugas gabungan dari unsur BPBD, TNI, dan Polri serta masyarakat.

Selain itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan masih bersiaga di sekitar lokasi tanah longsor tepatnya di Kampung Tangkolo karena dikhawatirkan tebing tanah setinggi 5 meter dan panjang 20 meter kembali longsor.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau warga yang rumahnya dekat tebing untuk selalu waspada. Jika turun hujan deras serta berpotensi terjadi longsor susulan, lebih baik mengungsi dahulu ke tempat yang lebih aman.

Tambang Pasir di Sukabumi Longsor

Tambang pasir milik warga yang berada di Kampung Cilutung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tiba-tiba longsor pada Rabu (1/11) sehingga mengakibatkan tiga penambang terdampak bencana tersebut.

"Dari laporan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Warungkiara, ada tiga penambang yang menjadi korban, satu diantaranya tertimbun dan dua lainnya berhasil menyelamatkan diri," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Rabu.

Informasi yang dihimpun dari BPBD, kejadian ini berawal saat tiga penambang yakni Misja, Uca, dan Hendi kembali melakukan penambangan pasir yang berada di RT 01/02, Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara, sekitar pukul 13.00 WIB setelah beristirahat, shalat, dan makan.

Ketiga penambang ini seperti biasa menambang pasir dan saat itu cuaca cerah, tidak ada tanda-tanda akan terjadi longsor. Namun sekitar pukul 13.55 WIB tebing tanah berpasir yang berada di atas Misja, tiba-tiba longsor.

Uca dan Hendi yang melihat kejadian itu spontan berlari ke tempat yang lebih aman. Namun untuk Misja tidak berhasil melarikan diri dan tubuhnya tertimbun. Aktivitas penambangan pun seketika terhenti dan sejumlah rekan korban mencoba menyelamatkan dan mengevakuasi korban dari timbunan longsor.

Untuk menyelamatkan korban, penambang dan warga sekitar melakukan penggalian di titik tubuh Misja tertimbun material longsor. Namun sayangnya warga kesulitan dan tidak berhasil mengevakuasi korban.

Tidak berselang lama Tim Satuan Tugas (Satgas) BPBD Kabupaten Sukabumi tiba di lokasi untuk membantu proses evakuasi.

Sekitar pukul 16.05 WIB korban akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat meskipun telah tertimbun sekitar dua jam. Misja kemudian dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak untuk mendapatkan pengobatan.

"Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. Untuk korban yang sempat tertimbun longsor kondisinya sudah membaik dan tidak mengalami luka serius atau berat," kata Sandra.

Pasca-longsor petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan pemerintahan setempat, masih berada di sekitar lokasi kejadian dan melarang warga atau siapapun mendekat, serta lokasi tambang itu dilarang beroperasi khawatir terjadi longsor susulan.***

(sumber : westjavatoday.com)

×
Berita Terbaru Update