ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Buntut dari serangan bertubi-tubi pasukan pertahanan Israel (IDF) ke jalur Gaza memakan ribuan korban jiwa sejak 3 pekan lalu.
Serangan pasukan Israel yang memakan korban jiwa anak-anak ini juga membuat Menteri Pendidikan Gaza mengumumkan bahwa tahun ajaran 2023/2024 telah berakhir.
Seperti dilansir dari Anadolu Ajansi, Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qedra mengatakan, korban Palestina akibat serangan Israel mencapai 7.326 orang dengan di antaranya 3.038 korbannya adalah anak-anak.
“Jumlah korban tewas akibat agresi Israel di jalur Gaza telah mencapai 7.326 orang, termasuk 3.038 anak-anak, 1.726 wanita, dan 414 orang lanjut usia,” ujar Ashraf pada Jumat 27 Oktober 2023 kemarin.
Sementara itu, Defense for Children International-Palestine (DCIP) yang merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada isu anak-anak mengatakan, setiap 15 menit satu anak tewas berimbas dari serangan Israel.
Banyaknya korban dari anak-anak Palestina tersebut membuat Menteri pendidikan Gaza secara official mengumumkan bahwa tahun pelajaran 2023/2024 telah berakhir karena seluruh siswa telah terbunuh.
Seperti diketahui, serangan udara Israel bukan hanya menargetkan pasukan Hamas saja, tapi mereka juga menargetkan warga sipil yang ada di bangunan lain, seperti Gedung, rumah, sekolah, rumah sakit dan toko-toko bahan pangan di Gaza.
Imbas dari serangan yang tiada henti dari Israel membuat teror yang berkepanjangan untuk warga Palestina.
Bom yang selalu berjatuhan membuat keadaan di Gaza menjadi abu-abu akibat debu dari rumah yang sekarang sudah menjadi reruntuhan.
Tidak sedikit banyak korban yang berjatuhan dan terkubur di dalam reruntuhan bangunan tersebut.
Akibat dari serangan yang tiada henti itu, akses komunikasi dan internet terputus dari Gaza.
Dunia tidak diperbolehkan tahu bagaimana nasib dan keadaan warga Palestina saat ini.***
(sumber : westjavatoday.com)