ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo diduga memainkan politik identitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dugaan ini menyeruak seiring munculnya sosok Ganjar dalam tayangan azan salah satu stasiun televisi. Adapun sosok Ganjar muncul dalam sebuah tayangan azan salah satu stasiun televisi milik pucuk pimpinan Partai Perindo, RCTI.
Video azan magrib di salah satu stasiun televisi Indonesia yang memperlihatkan bakal calon presiden Ganjar Pranowo sedang melaksanakan solat. Kemunculan video tersebut menimbulkan persepsi di masyarakat.
Tanggapan Warganet
Tak ayal, aksi Ganjar itu menuai kekesalan publik, salah satunya mencuat di media sosial Twitter (X). Akun @Yom_N_F***** mengunggah tangkapan layar video tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar mengenakan baju koko berwarna putih dipadu sarung sedang melakukan wudu.
"Ganjar Pranowo di Adzan Maghrib RCTI nih gaess. Bukan politik identitas?” tulis akun @Yom_N_F***** dikutip Inilah.com, Sabtu (9/9/2023).
Kemudian, akun tersebut mengunggah video tayangan azan dengan gambar Ganjar menunaikan salat di sebuah masjid dengan jemaah lainnya.
Unggahan tersebut turut diperbincangkan oleh warganet. Terpantau, sedikitnya 1.424 warganet mengunggah ulang materi yang menampilkan Ganjar di tayangan azan itu. Selain itu, terlihat pula unggahan itu disukai sedikitnya 4.274 warganet.
Komentar dari warganet yang mengkritisi tayangan azan dengan sosok Ganjar itu pun sangat menohok.
“Semena-mena mempergunakan frekuensi milik publik untuk kepentingan golongannya sendiri,” tulis akun @MDa*****.
“Mainnya alus banget,” ujar akun @itamar*****.
“ujub, riya,” tulis akun bercentang biru @nurhidayat*****.
Respons PDIP
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai kemunculan Ganjar dalam video azan tersebut bukan merupakan politik identitas.
"Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat,” kata Hasto di Jakarta, Sabtu (9/9/2023).
Hasto menilai ajakan Ganjar kepada masyarakat untuk taat beribadah, merupakan hal yang positif. Untuk itu, dia meminta tampilan spiritualitas sebagai bangsa tak langsung dikaitkan dengan politik identitas.
“Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan solat lima waktu, itu merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus. Karena itu jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spritualitas sebagai bangsa, lalu kemudian dikatakan politik identitas," ujar Hasto.
Ia menegaskan bahwa politisasi identitas justru merupakan politik yang tidak mencerdaskan bangsa.
Selain itu, Hasto menilai sosok religiusitas Ganjar tidak perlu diragukan, karena terlihat dari pribadinya yang rajin beribadah dan santun. Selain itu menurut dia, religiusitas juga terlihat dari keluarga Ganjar dan istrinya Siti Atiqah yang berasal kalangan pesantren.
“Ganjar dan istrinya, Siti Atiqah, menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Sosok Ganjar yang rajin beribadah, baik, santun, merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” ujarnya.
Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng mengecam pernyataan beberapa pihak yang menyebutkan kalau Ganjar melakukan politisasi agama setelah muncul dalam video azan tersebut.
“Itu tuduhan sumir lawan politik saja. Di tayangan itu Ganjar terlihat netral, tidak ada unsur politik sama sekali apalagi kampanye,” ujarnya.
Partai politik koalisi pengusung dan pendukung Ganjar sebagai bacapres di Pemilu 2024 menegaskan bahwa kemunculan Ganjar di video tersebut bukan merupakan politik identitas.
Diketahui, bacapres Ganjar Pranowo sejauh ini diusung oleh empat partai politik (parpol). Keempat parpol yaitu PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Bawaslu Usut Dugaan Pelanggaran Terkait Aksi Ganjar di Tayangan Azan TV
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengakui adanya tayangan azan di salah satu stasiun menampilkan bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo hingga menuai sorotan publik.
Menurut Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, pihaknya merespons dengan melakukan pengusutan.
“Sedang dilakukan kajian, tunggu nanti Senin, Selasa atau Rabu,” kata Bagja saat dikonfirmasi, Sabtu (9/9/2023).
Dia menjelaskan, Bawaslu membutuhkan waktu selama tujuh hari untuk mengusut dugaan pelanggaran tayangan azan yang diwarnai penampilan Ganjar Pranowo tersebut.
“Iya," kata Bagja menambahkan.***
(sumber : westjavatoday.com)