ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memaparkan prediksi mengenai masa depan ekonomi global. Dalam proyeksinya, ancaman terhadap stabilitas ekonomi mungkin akan muncul dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang.
Kendati ekonomi saat ini menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, namun hal tersebut bukan jaminan bahwa pertumbuhan tersebut akan berkelanjutan tanpa hambatan di masa mendatang.
Dikatakan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, bahwa fluktuasi atau siklus dalam ekonomi dan keuangan dunia berlangsung dengan kecepatan yang semakin meningkat dan membawa potensi risiko. Beliau menyoroti pentingnya kesadaran akan dinamika ini, karena perubahan siklus bisa memicu krisis ekonomi di masa depan.
Adapun, Perry menyampaikan hal itu dalam Sidang Pleno ISEI XXIII.
Perry lanjutnya, mengatakan meskipun ekonomi global dan regional saat ini sedang mengalami peningkatan, namun sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi dalam 2-3 tahun mendatang. Dapat saja ada risiko krisis ekonomi yang muncul, baik di tingkat global maupun nasional.
Perry menekankan bahwa meskipun kondisi ekonomi saat ini layak untuk disyukuri, namun pemerintah harus tetap waspada dan mempersiapkan diri. Proyeksi dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa puncak siklus ekonomi mungkin akan terjadi sekitar tahun 2025, sementara puncak siklus keuangan diperkirakan pada tahun 2026.
Selain mempersiapkan respons terhadap potensi risiko, pemerintah juga perlu mengantisipasi perubahan tatanan ekonomi global. Saat ini, kita menyaksikan bagaimana kekuatan ekonomi mulai bergeser. Jika dahulu Amerika Serikat dan Eropa dikenal sebagai titik sentral ekonomi dan teknologi dunia, kini dominasi mereka mulai tergoyahkan oleh negara-negara seperti China dan India.
Namun, bukan berarti kondisi ini hanya membawa tantangan. Ada peluang yang terbuka lebar bagi Indonesia. Dengan perubahan siklus ekonomi global yang sedang berlangsung, Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan posisinya sebagai salah satu pilar ekonomi dunia di masa depan.
Dalam konteks ini, Perry menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini. Selain waspada terhadap potensi risiko, Indonesia harus aktif mencari peluang dan mempersiapkan diri untuk berkompetisi di kancah ekonomi global yang semakin dinamis.
Dalam kesimpulannya, meskipun ada potensi risiko krisis ekonomi di masa mendatang, namun dengan persiapan yang matang dan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa memanfaatkan perubahan siklus ekonomi ini sebagai peluang untuk meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di masa depan.***
(sumber : westjavatoday.com)