ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Kabupaten Bekasi mempunyai senjata tradisional. Salah satunya Pisau Raut Daimin. Meski Pisau Raut pusaka itu belum banyak dikenal masyarakat, namun keberadaannya masih tersebar luas dan masih terawat di Kampung Rawa Banteng Wates, Desa Cibuntu Kecamatan Cibitung.
Untuk kembali mengenalkan berbagai jenis Pisau Raut Bekasi, perlu peran aktif Pemerintah Kabupaten Bekasi agar pusaka asli daerah ini bisa dikenal masyarakat tingkat nasional maupun internasional.
“Di sini, Kabupaten Bekasi ada pusaka Pisau Raut Daimin. Pisau raut Bekasi ini ada dan dulu menjadi salah satu pusaka andalan pada masanya,” ujar Anggota Pelestari Piso Raut Tua Nusantara (PPRTN), Nur Ali, Kamis (7/9/2023).
Nur Ali mengatakan, senjata tradisional khas Jawa Barat identik dengan kujang. Sejumlah referensi kaitan pusaka itu sudah tercatat. Begitupun dengan sejarah golok yang kini menjadi lambang daerah Kabupaten Bekasi.
“Untuk pisau raut sendiri belum ada referensi yang jelas. Meskipun, untuk pisau raut Daimin Bekasi, masih mudah ditemukan di sini,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang saat ini masih berkembang di wilayah Bogor, Karawang dan Purwakarta, kata dia, Pisau Raut Daimin Bekasi memiliki khas tersendiri.
Tersebar sebelum zaman kerajaan, hingga berakhirnya masa penjajahan, Pisau Raut Daimin masih menjadi salah satu benda berharga yang diwariskan secara turun temurun.
“Pada masanya, pisau raut ini menjadi pusaka, dan senjatanya adalah golok. Ada macam macam pusaka raut, namun untuk khas Bekasi pisau raut Daimin memiliki pangkal yang berbeda dengan yang lainnya,” papar Ali.
Pada Pisau Raut Daimin Bekasi pangkal pisau memiliki lilitan. Dimana, saat dilepas dari gagang pisau ada putaran yang melingkar. Selain itu, pisau raut Bekasi juga memiliki combong dan umumnya terbuat dari meteor atau batu malela.
“Untuk jenis- jenisnya, dari tiap zaman masih kita lestarikan. Dari mulai raut era kolonial sampai kerajaan. Termasuk raut Banten ada. Dan jenis yang berbeda- beda termasuk untuk Bekasi. Yang Jelas, di kampung kita juga ada pusaka,” jelas Ali.
Hingga kini, Ali bersama masyarakat setempat giat memberikan edukasi berkaitan dengan pisau raut Bekasi. Dirinya berharap, peninggalan asli daerah ini bisa terus dikenal dan menjadi salah satu sarana pembelajaran.
“Usia tiap pusaka berbeda-beda. Dari usia tiap pisau raut sendiri memang sudah ada dari sejak lama di Bekasi,” tutupnya. ***
(sumber : westjavatoday.com)