ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut), Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) punya jurus khusus untuk mencegah permainan harga yang biasanya dimainkan mafia beras.
Menurut Buwas, salah satu upaya untuk mencegah melambungnya harga beras impor adalah merahasiakan asal negara dari beras yang akan dibeli, atau diimpor Indonesia. Kalau bocor, pastilah pemain beras atau bahkan mafia beras, bergerak cepat untuk menaikkan harga.
"Tidak ada bidik-bidikan, semua negara kita ajak ngomong. Saya tidak akan memberitahukan, negara mana. Karena, begitu saya sebutkan negara yang dibeli, pasti ada permainan ini. Kan ini jaringan internasional. Jangankan di negara sendiri, luar juga ada mafianya," kata Buwas, melalui keterangannya, dikutip Sabtu (9/9/2023).
Saat ini, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu, seringkali bungkam ketika ditanya soal rencana impor beras dari negara mana. Yang biasa disampaikan, paling-paling hanya volume impor.
"Sekarang saya akan diam aja. Saya perintahkan untuk penjajakan. Kalau harga bagus, kualitas bagus, kecepatan bagus, kesepakatan jumlah, maka kita ambil," kata Buwas.
Buwas mengatakan, langkah-langkah tersebut, menjadi strategi negara saat membeli beras dari luar negeri. Cukup efektif untuk menghindari potensi permainan harga di luar negeri, ketika Indonesia ancang-ancang impor.
"Pasti sekarang, pedagang-pedagang melirik itu semua dong, memantau. Bisa saja nanti disana mengganjal kenaikan harga karena kita butuh. Oh ini mau dibeli sama pak Buwas nih, wah nanti dia pasang harga," tuturnya.
Dia juga mengungkap, adanya sejumlah syarat atau ketentuan yang diperhatikan Perum Bulog, dalam memilih beras impor. Pertama, jenis berasnya harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, kualitasnya harus baik.
"Ketiga, ya harganya. Keempat, waktu kecepatan kita memasukkan negara itu," pungkasnya.
Asal tahu saja, realisasi beras impor yang masuk ke dalam negeri 1,6 juta ton dari total penugasan 2 juta ton sepanjang 2023. Maka tinggal 400 ribu ton untuk diselesaikan sampai akhir tahun. Impor beras ini diperuntukkan khusus cadangan beras pemerintah (CBP).
CBP sendiri bukan langsung digelontorkan begitu saja ke pasar, tetapi tujuannya untuk stabilisasi harga beras saat naik hingga stabilisasi stok saat menipis.***
( sumber : westjavatoday.com)