Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Upaya Tekan Ongkos Logistik, Menteri BUMN Rencanakan Merger Garuda, Citilink, dan Pelita Air?

Wednesday, 23 August 2023 | August 23, 2023 WIB Last Updated 2023-08-23T07:12:14Z



ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan tiga maskapai pelat merah yakni Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air. Penggabungan ini sebagai bagian dari upaya menekan ongkos logistik.

Erick menjelaskan, pihaknya terus mendorong rencana penurunan biaya logistik di Indonesia guna meringankan dunia bisnis. Ia pun mendorong agar efisiensi terus menjadi agenda utama pada BUMN.

Usai melakukan rangkaian program efisiensi pada empat Pelindo, Erick mengatakan akan melanjutkan ke BUMN pada klaster lain, yaitu maskapai penerbangan. Saat ini, terdapat tiga BUMN yang bergerak di bidang penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.

Erick menjelaskan saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat.

Perhitungan itu diperoleh dari perbandingan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Di Amerika Serikat, terdapat 7.200 pesawat yang melayani rute domestik, di mana terdapat 300 juta populasi yang rata-rata GDP (pendapatan per kapita) mencapai US$ 40 ribu.

Sementara di Indonesia terdapat 280 juta penduduk yang memiliki GDP US$ 4.700. Oleh sebab itu, Indonesia membutuhkan 729 pesawat, di mana saat ini baru memiliki 550 pesawat.

"Jadi perkara logistik kita belum sesuai," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2023).

Untuk mengurangi ketertinggalan jumlah pesawat, Erick mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya penggabungan ketiga maskapai BUMN tersebut seperti halnya merger Pelindo.

"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," pungkasnya.

Respons Bos Garuda

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa rencana itu masih dalam tahap diskusi dan masih berjalan.

"Masih diskusi ya. Belum conclude. Nanti kalau udah pasti di-inform," katanya, Selasa (22/8/2023).

Pihaknya belum bisa bicara lebih jauh saat ditanya mengenai plus minus dari rencana merger ini. Dia menambahkan, hal itu masih dianalisa secara matang.

"Ini yang justru lagi dianalisa dengan matang," katanya.***

(sumber : westjavatoday.com)

×
Berita Terbaru Update