Notification

×

Iklan

Iklan

Korea Utara Sebut Perang Nuklir Sudah di Depan Mata, Tinggal Siapa yang Akan Memulai

Wednesday 16 August 2023 | August 16, 2023 WIB Last Updated 2023-08-16T17:58:07Z



ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Utara (Korut) Jenderal Kang Sun-nam memperingatkan dunia hanya selangkah lagi dari konflik nuklir. Kang menilai hal itu lantaran provokasi Amerika Serikat belakangan kian menjadi-jadi.

Ia menilai kemungkinan dimulainya perang nuklir di Semenanjung Korea bukan persoalan utama yang perlu dijawab. Menurut dia, yang harus dipertanyakan justru adalah siapa yang akan memulainya dan kapan itu akan terjadi.

“Perang nuklir di Semenanjung Korea bukan lagi persoalan akan terjadi atau tidak, tetapi persoalan siapa yang akan memulainya dan kapan,” kata menhan Korut itu dalam Konferensi Keamanan Internasional Moskow ke-11, Selasa (15/8/2023).

Kang menuding sikap Washington yang kerap mengubah rezim di Pyongyang semakin memantik ketegangan di dunia. Dia juga menyalahkan peningkatan aktivitas militer AS yang mengerahkan jet yang mampu membawa nuklir dan kapal selam di sekitar Korut sebagai salah satu penyebab.

“Kegilaan atas perang nuklir yang dilakukan Amerika Serikat dan bonekanya di Republik Korea (maksudnya Korea Selatan) adalah mengubah Semenanjung Korea dan Asia Timur Laut menjadi sarang baru perang nuklir,” ujar Hyon. 

Dia berpendapat, situasi politik dan militer saat ini menunjukkan bahwa penyelesaian masalah di Semenanjung Korea lewat dialog hanya omong kosong belaka. Pasalnya, tindakan AS sama sekali tidak menunjukkan iktikad untuk mencapai perdamaian.

“Kami sangat yakin bahwa solusi dari setiap masalah melalui dialog dan negosiasi tidak mungkin jika Amerika Serikat tidak mengakui kegagalan total kebijakan permusuhannya terhadap DPRK (Korea Utara) dan tidak sepenuhnya dan tidak dapat ditarik kembali meninggalkan garis konfrontasinya selamanya,” kata menteri itu lagi.

Lebih lanjut, Kang menyatakan bahwa Korut tidak akan lagi menganggap penangguhan latihan AS maupun langkah-langkah serupa lainnya sebagai manifestasi sesungguhnya atas niat baik AS.

Dia meyakini Washington cuma membual karena mereka hanya perlu beberapa hari saja untuk mengirim pesawat pembom strategis dan kapal selam nuklir kembali ke semenanjung. AS juga bisa memindahkan kontingen militernya di sana "dalam setengah bulan" meski telah sepenuhnya menarik diri dari Korsel.***

×
Berita Terbaru Update