Notification

×

Iklan

Iklan

Putin Kian Sangar, Rusia Serang 30 Kota Ukraina dalam Kurun Waktu 24 Jam

Tuesday 18 October 2022 | October 18, 2022 WIB Last Updated 2022-10-18T01:55:45Z

 


ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin kian sangar di Ukraina. Dalam kurun waktu 24 jam hingga Minggu pagi waktu setempat, Rusia menyerang lebih dari 30 kota dan desa di seluruh Ukraina.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bagaimana tentara Kremlin meluncurkan lima rudal dan 23 serangan udara hingga 60 serangan roket. 

Dikutip CNBC International, Senin (17/10/2022), pertempuran juga dilaporkan sangat intens terjadi di provinsi timur Donetsk dan Luhansk serta Kherson di selatan. Semuanya adalah tiga dari empat provinsi yang diproklamirkan Putin sebagai bagian dari Rusia bulan lalu.

Komando Selatan Ukraina mengatakan posisi pasukannya telah diserang berulang kali pada sejak Sabtu. 

"Tembak-menembak telah terjadi di dekat desa Tryfonivka di wilayah Kherson," katanya dikutip dari laman yang sama.

11 Tentara Rusia Ditembak Mati

Sementara itu, sebanyak 11 tentara Rusia tewas ditembak mati di tempat pelatihan militer, akhir pekan ini. Sementara 15 lainnya dilaporkan terluka.

Hal tersebut terjadi di wilayah Belgorod, berbatasan dengan Ukraina. Dilaporkan dua pang penyerang masuk ke kamp itu sebelum ditembak mati tentara Kremlin.

"Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di wilayah kami, di wilayah salah satu unit militer," kata Gubernur wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov, Minggu pagi waktu setempat.

"Banyak tentara tewas dan terluka ... Tidak ada penduduk wilayah Belgorod di antara yang terluka dan tewas," tambahnya.

Serangan ini terjadi seminggu setelah ledakan merusak sebuah jembatan di Krimea, semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada 2014. Sebelumnya dalam perang, kapal utama Rusia di Laut Hitam meledak dan tenggelam.

"Para teroris melepaskan tembakan dengan senjata ringan ke personel unit tersebut," tulis media Rusia, RIA menambahkan mengutip pernyataan kementerian pertahanan.

Seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Oleksiy Arestovych membantah penyerang dari Ukraina. Ia menuding, penyerang berasal dari negara Asia Tengah Tajikistan dan telah menembaki yang lain karena argumen atas agama.

Perlu diketahui, Tajikistan adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim. Sementara sekitar setengah dari orang Rusia menganut berbagai cabang agama Kristen.

Tak senang berapa lama, Kementerian Rusia juga mengatakan para penyerang berasal dari sebuah negara di Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, yang mengelompokkan sembilan bekas republik Soviet, termasuk Tajikistan. Namun sayangnya tak ada konfirmasi lebih lanjut.

×
Berita Terbaru Update