ONLINENSIONAL.COM, JAKARTA - Israel meluncurkan rudal ke Bandara Internasional Aleppo, Suriah pada Rabu (31/8) dan menyebabkan sejumlah kerusakan. Serangan ini disebut menargetkan depot senjata yang dipasok Iran dan landasan pacu,
"Sekitar pukul 20.00 [waktu setempat] musuh, Israel, menargetkan bandara internasional Aleppo dengan tembakan rudal, menyebabkan beberapa kerusakan," demikian menurut media pemerintah, SANA, yang dikutip AFP.Sejauh ini juga belum ada laporan korban jiwa yang terdampak akibat serangan tersebut.Militer Suriah menyatakan serangan tersebut mengakibatkan kerusakan material, demikian dikutip Reuters.Hingga kini, belum ada komentar langsung dari pihak Israel. Sebelum ledakan di bandara, warga Suriah juga mendengar ledakan di atas kota.Militer Suriah mengatakan pertahanan anti-pesawat telah berhasil mencegat rudal "musuh" di atas ibu kota, Damaskus. Mereka juga mengatakan rudal tersebut milik Israel.Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengonfirmasi telah terjadi serangan di bandara Aleppo.Mereka menyebutkan empat rudal Israel menargetkan landasan pacu dan depot senjata di bandara yang diyakini berisi rudal pasokan Iran.Observatorium melaporkan tak ada korban. Namun, mereka menyatakan serangan itu telah memicu ledakan dan kebakaran.Serangan Israel ke Suriah juga terjadi pada pekan lalu di wilayah barat Hama dan Tartus. Ketika itu, dua warga sipil.Serangan tersebut, menurut observatorium, termasuk di antara serangan Israel terberat sejauh ini terhadap milisi yang bersekutu dengan Iran di Suriah.Sejak perang saudara meletus di Suriah pada 2011, Israel melakukan ratusan serangan udara ke Suriah. Pasukan Tel Aviv menargetkan pasukan pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan milisi Hizbullah.Sementara itu, Israel jarang mengomentari serangan individu, mereka hanya mengakui telah melakukan ratusan serangan.Militer Israel juga kerap membela diri dengan mengatakan tindakan yang mereka lalukan perlu untuk mencegah Iran mendapatkan pijakan di wilayah perbatasan.Sumber ; CNN Indonesia
