Sosok Bjorka Diklaim Terungkap, Pemerintah Lacak Lokasi Persembunyian

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Pemerintah mengklaim telah mengidentifikasi sosok hacker Bjorka yang namanya terus menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir karena mencuri dan menyebar data-data lembaga dan pejabat tinggi negara.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri telah menemukan identitas asli di balik nama anonim hacker Bjorka. Namun, dia bilang saat ini aparat belum bisa mengumumkannya.

"Gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan," kata Mahfud MD dalam konferensi pers, Rabu (14/9).


Bukan hanya nama asli, Mahfud berkata pihaknya juga telah mengantongi lokasi Bjorka. Menurut dia, aparat memiliki alat untuk melacak keberadaan hacker yang mengklaim berasal dari Polandia itu.

CNNIndonesia.com merangkum sedikitnya tiga petunjuk identitas Bjorka. Petunjuk tersebut merujuk dari beberapa pernyataan hacker itu di media sosial.

Pertama, mengaku berbasis di Polandia. Dia mengklaim berbasis dari Warsawa, Polandia dan tercatat bergabung dengan Twitter pada September 2022. Namun, identitas lokasi tersebut boleh jadi hanya menipulasi.

Kedua, Bjorka mengaku baru bergabung di situs breached.to mulai 9 Agustus 2022. Waktu online-nya tercatat hanya 1 hari, 15 jam, 49 menit, per Rabu (14/9) siang.

Namun begitu, reputasinya sudah mencapai 573 dan mendapat bintang enam. Di forum itu, Bjorka antara lain sudah membocorkan data pelanggan Tokopedia, SIM Card, dan pelanggan Wattpad.

Ketiga, punya teman asal Indonesia. Lewat akun Twitter pertamanya @bjorkanisme, yang kini sudah di-suspend, Bjorka sempat mengaku memiliki hubungan emosional dengan Indonesia. Ia mengaku punya seorang teman di Polandia yang jadi korban kebijakan RI di masa lalu.

Sementara itu, tim gabungan disebut masih bekerja untuk mengungkap identitas asli di balik nama Bjorka. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo enggan mengungkap lebih jauh hasil kerja tim gabungan yang terdiri dari Polri, BIN, BSSN, dan Kominfo tersebut.

"Tim gabungan masih bekerja," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (14/9).

Sumber : CNN Indonesia