Notification

×

Iklan

Iklan

Seru-seruan di Akhir Pekan, Body Rafting di Green Canyon Pangandaran

Thursday 1 September 2022 | September 01, 2022 WIB Last Updated 2022-09-01T01:14:47Z

ONLINENASIONAL.COM, PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 memukul telak sektor wisata, tak terkecuali Green Canyon yang jadi primadona Pangandaran. Kini sedikit demi sedikit, pariwisata mulai bangkit.
"Kami warga Pangandaran di sini sempat vakum selama pandemi Covid-19. 

Sekarang alhamdulillah, sudah mulai ramai lagi dan ada kehidupan perekonomian kembali," kata Hendra yang merupakan pemandu wisata Green Canyon pada Minggu (28/8/2022).

Hendra mendampingi komunitas sepak bola jurnalis atau Seejontor FC usai bertanding melawan Persib Legend dan Sagaluh FC yang merupakan tim sepak bola asuhan Bupati Ciamis.


Baca juga: Gelombang Laut Pangandaran Lagi Tinggi, Sampai ke Tengah Jalan!
Kegiatan outing ke Pangandaran ini merupakan bagian komunitas sepak bola jurnalis dari Jakarta, untuk membangkitkan ekonomi warga dan tempat wisata setelah pulih dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sekitar 2 tahun lebih.

Hendra menjelaskan tempat wisata dan ekonomi kembali pulih setelah pemerintah mewajibkan masyarakat melakukan vaksinasi ketiga, atau booster vaksin COVID-19. Puncaknya, kata dia, tempat wisata Green Canyon ramai wisatawan saat liburan anak sekolah.

"Pas anak-anak liburan sekolah ramai banget, setelah itu ya biasa aja kalau hari kerja. Cuma, akhir pekan sudah mulai ramai sekarang-sekarang," kata Hendra.

Body Rafting di Green Canyon Pangandaran Foto: Dhani Irawan/detikcom
Hendra mengatakan para wisatawan memang datang ke Green Canyon untuk menikmati keindahan alam, baik naik perahu maupun body rafting. Bagi pengunjung yang naik perahu, biaya pun tak terlalu mahal. Lalu, biaya makanan dan minuman juga relatif murah.

"Naik perahu kalau mau liat-liat Green Canyon, itu Rp 250 ribu untuk lima orang. Berarti, per orang itu dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu. Kalau body rafting, itu paket," ujarnya.

Keseruan Body Rafting


Bersama tim pemandu lainnya, Hendra mengajak tim sepak bola komunitas jurnalis dari Jakarta menghadapi berbagai tantangan di Green Canyon. Jarak tempuh yang dilalui sekitar 10 kilometer, sehingga membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam sampai 5 jam untuk berenang melawan arus di Green Canyon.

Start dimulai dari Goa Kelelawar. Tim pemandu memberikan pengarahan terlebih dahulu, bagaimana cara meloncat di ketinggian 5 meter dan tentunya langsung terbawa arus. Lalu, pemandu juga mengajak rombongan tim sepak bola komunitas jurnalis melompati ketinggian 7 meter.

Setelah melompat ketinggian 7 meter, tim pemandu mengajak rombongan istirahat sejenak di rest area. Disitu, ada dua orang wanita yang berjualan minum dan makanan seperti gorengan dan mie instan.


Selesai menghangatkan tubuh dan mengisi perut, tim pemandu membawa rombongan Seejontor FC dengan melewati tantangan yang begitu dahsyat. Sepertinya, spot ini bagian terakhir untuk menuju finish Green Canyon.

Spot tersebut bernama tempat blender, atau diputer-puter oleh arus hingga kedalam air. Tentu, tim pemandu sudah ada yang berjaga-jaga di sekitarnya dengan memegang tali. Di sini, sebagian rombongan memberanikan diri untuk mencoba diblender.

Spot blender tersebut merupakan spot akhir arus yang cukup kencang. Rombongan SJFC kemudian menaiki kapal untuk kembali ke titik awal keberangkatan untuk kembali ke Jakarta.

Sumber : detik.com

×
Berita Terbaru Update