ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Liverpool benar-benar tampil buruk di kandang Napoli. Para pemain The Reds seakan membiarkan dirinya dibantai habis-habisan oleh Il Partenopei.
Liverpool melawat ke Stadio Diego Armando Maradona, Kamis (8/9/2022) dini hari WIB, pada Matchday I Grup A Liga Champions. Liverpool tampil nyaris dengan seluruh pemain terbaiknya.
Tapi, Liverpool terkejut dengan permainan agresif Napoli sejak menit awal dan mereka sudah kebobolan di menit kelima dari penalti Piotr Zielinski. Liverpool nyaris kebobolan lagi dari penalti pada menit ke-10 andaikan Alisson Becker tak menepis penalti Victor Osimhen.
Liverpool bukannya mendapat momentum dari situ, tapi mereka makin terpuruk dan sulit mengimbangi Napoli. Lini belakang mereka mudah ditebus sehingga kebobolan dua gol lagi dari Andre-Frank Zambo Anguissa dan Giovanni Simeone.
Zielinski membuat gol cepat di awal babal kedua untuk mengubah skor jadi 4-0, sebelum Luis Diaz memangkasnya beberapa menit kemudian. Di sisa pertandingan, Liverpool tak mampu menambah gol lagi dan harus kalah 1-4.
Kekalahan ini adalah yang paling telak diterima Liverpool sepanjang keikutsertaannya di Liga Champions. Padahal Liverpool menguasai 61 persen ball possesion dan membuat 15 attempts, tujuh mengarah ke gawang.
Tapi, Liverpool benar-benar tampil di bawah standar dan seperti membiarkan Napoli mengobok-obok mereka dengan mudahnya. Manajer Liverpool Juergen Klopp sampai kesulitan menjelaskannya.
"Sulit sekali diterima, tidak sulit sebenarnya untuk dijelaskan ketika Anda menonton pertandingan tadi. Kami dihukum dua penalti di awal. Oke, pertama-tama Napoli memang main bagus sekali, kami tidak, inilah penjelasan awal soal kekalahan ini," ujar Klopp di BBC Sport.
"Mereka bikin satu gol penalti dan gagal di satunya, tapi kami seperti membiarkan mereka mencetak dua gol setelahnya, dan harusnya bisa bertahan lebih baik. Kami punya banyak kesempatan setelah tertinggal 0-3, tapi tidak pernah benar-benar tampail oke," Klopp menambahkan.
"Kami tidak kompak saat bertahan atau menyerah. Saya tidak ingat satu pun adanya situasi counter-pressing sebelum Thiagp masuk. Kami terlalu bermain melebar.
Sumber : detik.com
