Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kritik Soal Plot 'Hantui' Pujian untuk Orphan First Kill

Friday, 2 September 2022 | September 02, 2022 WIB Last Updated 2022-09-02T13:32:13Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Orphan: First Kill menerima pujian kritikus film setelah tayang beberapa waktu lalu. Pujian terutama diberikan untuk Isabelle Fuhrman yang kembali memerankan karakter ikonisnya meski terpaut 13 tahun sejak film awalnya, Orphan, tayang.


Berdasarkan laman Rotten Tomatoes pada Jumat (2/8), Orphan: First Kill mendapatkan tomatometer 73 persen dari 115 review kritikus film yang sudah masuk. Skor itu tak berbeda jauh dari penilaian penonton yakni 76 persen dari 100 lebih ulasan yang masuk.

Kendati demikian, pujian tersebut dibayang-bayangi 'suara sumbang', terutama dalam pengembangan plot.


Kritikus film dari Variety Owen Gleiberman mengatakan naskah yang kurang memuaskan membuat karakter Esther itu terasa hambar. Padahal Isabelle Fuhrman memerankan Esther dengan sangat baik, mengingat bahwa ia yang kini dewasa 'kembali' menjadi anak kecil dalam film itu.


"Orphan: First Kill sangat tidak menarik dan tidak ada ketegangan... Jika dibuat sekuel lagi, saya harap mereka dapat mencari cara untuk membuat Esther si gadis monster yang sedang berpura-pura itu lebih banyak dieksplorasi lagi," ujar Gleiberman sesuai tulisannya di Variety pada Rabu (17/8).

Hal yang serupa disampaikan Ryan Lattanzio, kritikus dari IndieWire. Ia mengatakan Orphan: First Kill memiliki naskah yang lemah karena terlalu mengandalkan kejutan di akhir film. Namun, ia masih merasa Orphan: First Kill masih mampu membahagiakan para penggemar film pertama.

"Naskah Coggeshall tidak terlalu bagus, dan film itu memang mengandalkan kejutan besar itu, tetapi efek visual dan penampilan dari para aktor memberikan Orphan: First Kill sebuah keuntungan yang dapat menghibur para penyuka film orisinal," kata Lattanzio.


Begitu pula dengan Sara Michelle Fetters dari Movie Freak yang menilai ada hal yang mengecewakan di balik kembalinya Isabelle Fuhrmann dalam Orphan: First Kill.

"Kelahiran kembali Esther adalah perpaduan darah. keberanian, ide bagus, dan peluang yang terlewatkan. Hal terakhir yang dominan mengecewakan dengan margin cukup besar di antara yang lainnya," tulis Fetters.

Meski begitu, beberapa kritikus memuji film Orphan: First Kill karena membawa pendekatan yang baru pada karakter Esther si pembunuh mungil dari film 2009. 


Stephen Romei, kritikus dari The Australian menilai film tersebut lebih cocok disebut horor psikologis karena banyak bermain dengan pola pikir penonton yang akhirnya terkejut pada akhir film.

"[Film] Ini lebih merupakan thriller psikologis daripada film slasher, dan jauh lebih baik karena itu," kata Romei.


K. Austin Collins dari Rolling Stone memuji prekuel tersebut karena menyajikan jalan cerita yang mengungkapkan hal-hal menarik tentang awal mula Esther membunuh keluarga pertamanya. Sehingga, film itu terasa seperti melihat seorang amatir yang kemudian dikenal sebagai penjahat andal dalam Orphan.

"Kesenangan menyaksikan Esther keluar dari liganya adalah kepuasan tersendiri, bahkan jika sebaliknya, kami diberi janji bahwa ada sejumlah kesalahan yang pasti akan terulang." tulis Collins.

Orphan: First Kill kembali fokus pada korban pertama Esther. Jauh dari kata gadis muda yang manis dan polos, Esther sesungguhnya perempuan berusia 33 tahun yang bernama Leena Klammer.

Leena kemudian hadir menjadi Esther Mauerova, anak perempuan Katie dan Richard (Julie Stiles dan Rossif Sutherland) yang hilang.


Kisah Orphan: First Kill merupakan prekuel dari Orphan yang mengisahkan sepasang suami istri (Peter Sarsgaard dan Vera Farmiga) telah kehilangan bayi mereka dan memutuskan mengadopsi seorang anak perempuan berusia 9 tahun, Esther.

Orphan: First Kill tayang 31 Agustus di bioskop Indonesia.

Sumber : CNN Indonesia

×
Berita Terbaru Update