Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

'Koki' Putin Ngaku Dirikan Tentara Bayaran Wagner Bantu Invasi Rusia

Tuesday, 27 September 2022 | September 27, 2022 WIB Last Updated 2022-09-27T02:45:38Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Grup Wagner atau Group Wagner terus menjadi sorotan sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung pada Februari lalu.


Rusia menyewa tentara bayaran Wagner untuk membantu pasukannya melancarkan invasi ke Ukraina.


Konglomerat Rusia yang juga sekutu Presiden Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin, baru-baru ini mengaku bahwa dirinya lah yang mendirikan tentara Wagner pada 2014.

Salah satu tujuan pembentukan tentara bayaran itu adalah untuk membantu Rusia mencaplok Semenanjung Crimea, Ukraina, dan mengirim pasukan ke Donbas.

"Sejak saat itu, pada 1 Mei 2014, lahirlah sekelompok patriot yang kemudian diberi nama BTG Wagner," papar Prigozhin seperti dikutip AFP.

Selain pencaplokan Crimea, Prigozhin juga mengaku bahwa pasukannya telah menyebar ke negara-negara Amerika Latin dan Afrika.

Prigozhin sebelumnya sempat membantah memiliki hubungan dengan Grup Wagner. Prigozhin kerap dijuluki juru masak Putin lantaran usaha kateringnya yang dipakai oleh Kremlin, kantor kepresidenan Rusia.

"Saya sendiri membersihkan senjata lama, menemukan rompi anti peluru dan menemukan spesialis yang dapat membantu saya dalam hal ini," kata dia.

"Orang-orang ini, pahlawan yang membela rakyat Suriah, orang-orang lain dari negara-negara Arab, orang Afrika yang miskin, dan Amerika Latin telah menjadi pilar tanah air kami," ungkap Prigozhin lagi.

Pria 61 tahun itu telah terkena sanksi Uni Eropa dan Amerika Serikat gegara invasi Rusia ke Ukraina.

Media Rusia melaporkan Prigozhin mengendalikan keuangan Grup Wagner, sedangkan operasinya dikelola oleh Dmitry Utkin, sosok misterius yang diduga bertugas di intelijen militer Rusia.

Selama bertahun-tahun, kelompok Wagner telah dicurigai memainkan peran dalam mewujudkan ambisi Rusia di luar negeri.

Selain di Amerika Latin dan Afrika, pasukan Wagner dilaporkan ikut menyusup ke zona konflik di Timur Tengah terutama Suriah.

Namun, selama ini Kremlin menyangkal hubungan apa pun dengan pasukan tentara bayaran ini.

Kehadiran Grup Wagner sendiri telah menjadi sorotan sejak 2018.

Saat itu surat kabar independen Novaya Gazeta melaporkan temuan beberapa pria berbahasa Rusia dalam video membunuh dan memutilasi seorang tahanan di Suriah yang ditengarahi sebagai pejuang Grup Wagner.

Sumber : CNN Indonesia

×
Berita Terbaru Update