ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menemui mahasiswa yang sedang berdemonstrasi di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, pada Kamis (15/9/22).
Dengan didampingi petugas kepolisian, Tenaga Ahli KSP Abraham Wirotomo menemui mahasiswa dan naik ke atas mobil komando.
Abraham menuturkan sebetulnya pemerintah tidak menaikkan harga BBM, namun anggaran subsidi kian membengkak karena krisis yang menimpa dunia.
"Tahun lalu besaran anggaran subsidi, Rp188 triliun pada tahun lalu 2021. Tahun ini 2022 anggaran naik Rp502 trilliun. Teman-teman mahasiswa punya HP bisa google buka laporan dari PBB," ucap Abraham di hadapan pengunjuk rasa.
Saat itu mahasiswa terus bersorak saat Abraham mencoba menjelaskan mengapa pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikan BBM.
"Pemerintah terpaksa menaikan harga BBM," kata Abraham, di Patung Kuda, Kamis.
Namun belum sempat melanjutkan, mahasiswa langsung menyelahnya.
"Bohong. Wuuu...," kata para demonstran.
Belum sempat melanjutkan alasannya kembali, salah satu mahasiswa langsung menyerobot mengambil mic.
"Bapak ini bisa bikin BBM turun enggak?," kata mahasiswa.
"Keputusan itu harus presiden dan pemerintah yang buat," kata Abraham.
"Kalau enggak bisa ngapain bapak di sini. Bapak mending turun saja," imbuh mahasiswa.
Mendengar hal itu, akhirnya Abraham langsung turun dari atas mobil komando, kemudian meninggalkan massa.
"Kalau enggak bisa bikin BBM turun ngapain kemari. Bener enggak temen-temen," kata mahasiswa.
"Betul," sambung massa.
Di kawasan Patung Kuda, massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), mahasiswa kampus BSI se-Jabodetabek, hingga emak-emak rumah tangga berunjuk rasa menyuarakan soal penyesuaian harga BBM bersubsidi
Pengunjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga terlihat menjebol blokade jalan yang dipenuhi beton pembatas dan kawat berduri di tengah melancarkan aksinya sekitar pukul 14.48 WIB, sehingga massa berhadapan langsung dengan barikade petugas.
Bahkan, demonstran dari BEM SI turut melakukan aksi saling dorong dengan pihak kepolisian, aksi tersebut berjalan panas karena massa aksi terus dihadang oleh para aparat.