ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan kebijakan penghapusan tes mata pelajaran (mapel) dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) yang dilakukan Mendikbudristek Nadiem Makarim jangan malah menurunkan standar masuk kampus plat merah itu.
Ia juga berharap, kebijakan tersebut tidak malah melahirkan permainan nilai."Jangan sampai transformasi seleksi PTN ini malah menurunkan standar masuk PTN dan memunculkan potensi permainan nilai dari pihak sekolah untuk mendongkrak nilai rapor," kata Hetifah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/9).Selain itu, Hetifah mengingatkan efek domino dari transformasi kebijakan masuk PTN yang dilakukan Nadiem. Hetifah memandang kebijakan penghapusan tes mapel dalam seleksi masuk PTN yang dilakukan Nadiem bisa berpihak kepada semua kalangan, bukan hanya pelajar.Menurutnya, pemerintah harus memikirkan dampak lanjutan dan peraturan-peraturan turunan bukan hanya untuk SMA atau SMK saja, tetapi juga kepada perguruan tinggi dan lembaga penyelenggara tes masuk perguruan tinggi.
Dia mengatakan sudah selayaknya seleksi masuk PTN dibuat inklusif, holistik, dan transparan dengan mengedepankan kemudahan dan penalaran berpikir peserta didik."Ini dibuktikan dengan penyederhanaan tes SBMPTN dan kewajiban transparansi perguruan tinggi untuk seleksi jalur mandiri," katanya.Selain itu, Hetifah menilai kebijakan Nadiem ini akan berdampak positif bagi peserta didik terutama dari kalangan kurang mampu."Setidaknya kepercayaan diri peserta didik kurang mampu akan meningkat dan mereka akan mampu bersaing dengan peserta didik lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang," ujarnya.Sebelumnya, Nadiem yakin penghapusan tes mapel dalam seleksi masuk PTN tidak akan menghilangkan minat peserta didik untuk mempelajari mapel IPA atau IPS.Nadiem malah optimistis skema tes masuk PTN itu akan membuat peserta didik lebih bersemangat mempelajari semua mapel sebagai modal mendapatkan nilai tinggi. Nilai tersebut akan menjadi salah satu cara masuk lewat jalur prestasi atau yang sebelumnya dikenal sebagai jalur SNMPTN.Ia menjelaskan lewat jalur SNMPTN yang sebelumnya, calon mahasiswa akan dipisahkan berdasarkan jurusan pendidikan, yaitu IPA atau IPS. Saat ini, jalur prestasi hanya akan menyeleksi 50 persen nilai rata-rata rapor dan 50 persen sisanya diukur dari komponen minat dan bakat."Tadi ada beberapa komentar, apakah ini akan membuat pembelajaran di sekolah malah tidak penting untuk belajar fisika dan lainnya. Justru kebalikannya, karena sebelumnya itu SNMPTN kan hanya memfokuskan beberapa subjek saja, satu atau dua, sekarang minimal 50 persen," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X di Gedung DPR RI, Kamis (8/9).Sumber : CNN Indonesia