ONLINENASIONAL.COM, JEMBER - Pembakaran rumah warga di Desa Mulyorejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur kembali terjadi pada Kamis (4/8) malam. Aksi itu dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal.
"Memang benar terjadi aksi pembakaran lagi di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo," kata Kapolsek Sempolan AKP Suhartanto, dikutip dari Antara, Jumat (5/8/2022).
Sebelumnya, perusakan dan pembakaran di Desa Mulyorejo sudah tiga kali terjadi. Peristiwa itu terjadi pada 3 Juli, 30 Juli, dan 3 Agustus 2022.
Berdasarkan pendataan, tujuh rumah warga rusak, tiga mobil dan 25 unit sepeda motor dibakar, satu mobil dan satu truk rusak dan, satu genset rusak berat. Kemudian, dua poskamling dan satu gedung sekolah rusak ringan.
Selain itu, berdasarkan pengakuan sejumlah warga yang rumahnya rusak, duit sebanyak Rp265 juta hilang.
Menurut Suhartanto, insiden tersebut berawal dari dugaan penganiayaan yang dilakukan warga Desa Mulyorejo kepada warga Kalibaru, Banyuwangi.
"Aparat kepolisian sudah menahan pelaku penganiayaan, namun korban bersama rekan-rekannya tidak terima, sehingga melakukan penyerangan ke Dusun Baban Timur hingga menyebabkan kerusakan rumah dan kendaraan," ujarnya.
Ia mengatakan perusakan rumah dan pembakaran kendaraan di wilayah perbatasan Kabupaten Jember-Kabupaten Banyuwangi itu terjadi di dua dusun yakni Dusun Baban Timur dan Dusun Dampikrejo.
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yakni Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, dan Dandim 0824 Letkol Inf Batara C Pangaribuan sudah mendatangi lokasi pada Kamis untuk melihat kondisi di lapangan dan menenangkan warga agar situasi kondusif.
Anggota DPRD Jember Tabroni juga mengaku mendapatkan informasi dari warga bahwa terjadi pembakaran dan perusakan lagi di Desa Mulyorejo, padahal Forkopimda sudah mengunjungi lokasi tersebut.
Tabroni pun meminta ada tindakan tegas dari aparat kepolisian baik dari Polres Jember maupun Polres Banyuwangi terkait aksi serangan sekelompok orang ke rumah warga di Dusun Baban Timur dan dusun lainnya agar warga tidak resah.