Notification

×

Iklan

Iklan

Pakar Dorong Deklarasi Dini Capres 2024 sebagai Alat Gertak Politik

Friday 5 August 2022 | August 05, 2022 WIB Last Updated 2022-08-05T00:26:41Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Rahardjo Jati mendorong agar partai politik (parpol) atau gabungan parpol mendeklarasikan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang bakal diusung di Pilpres 2024 sejak dini.

Pernyataan ini disampaikan Wasis salah satunya merespons rencana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra mendeklarasikan pembentukan koalisi jelang Pilpres 2024 dalam waktu dekat. Agenda Rapimnas Gerindra terdekat juga akan mengumumkan Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

"Deklarasi dini juga bagian dari alat gertak politik ke partai politik lain, khususnya untuk kompetitor lainnya yang masih belum punya pasangan kandidat definitif," kata Wasis saat dihubungi, Kamis (4/8).


Dengan begitu, parpol lain yang belum punya capres akan terdorong untuk melakukan deklarasi.

"Ini juga akan berdampak positif bagi parpol maupun masyarakat," tambahnya.

Dia memandang, deklarasi sejak dini akan memberikan dampak positif pada penguatan soliditas internal parpol terkait.

Lihat Juga :

PKB Ungkap Alasan Daftar ke KPU Bareng Gerindra di 10 Muharam
Semakin cepat sebuah parpol mendeklarasikan nama capres, menurutnya, maka kader parpol tersebut akan semakin percaya diri dan optimis untuk menghadapi Pilpres 2024.

Ia pun menyarankan, parpol atau gabungan parpol seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) segera mendeklarasikan pasangan capres-cawapres yang hendak diusung.

"Baik PDIP maupun KIB, sebaiknya punya sikap politik tersendiri untuk soal nominasi dan deklarasi pasangan kandidat," ujar dia.

Namun begitu, Wasis tak membantah deklarasi sejak dini ini juga memiliki dampak negatif. Menurutnya, dampak negatif itu tergantung pada kualitas dari kandidat yang akan diusung oleh parpol terkait.

"Dampak negatif dari deklarasi dini adalah rentannya sosok tersebut menjadi sasaran perundungan di ruang publik terlebih soal rekam jejak politiknya. Potensi kampanye hitam ini yang masih menjadi momok dalam nominasi di Indonesia," ujar Wasisto.


Pada dasarnya, dia menambahkan, deklarasi pasangan capres-cawapres sejak dini penting dilakukan untuk mengangkat popularitas figur yang hendak diusung.

"Itu adalah upaya untuk menaikkan potensi elektabilitas parpol atau koalisi yang bersangkutan," tutup dia.

Sejauh ini, baru NasDem yang mendeklarasikan nama capres yang bakal diusung di Pilpres 2024. NasDem mendeklarasikan tiga nama bakal capres yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sementara itu, parpol atau gabungan parpol lain belum mendeklarasikan nama bakal capres yang hendak mereka usung di Pilpres 2024 mendatang hingga sekarang.

Terkait koalisi di pilpres 2024, PKB dan Gerindra akan melakukan pendaftaran sebagai peserta Pemilu 2024 ke KPU bareng pada Senin (8/8) atau 10 Muharam 1444 Hijriah berdasarkan penanggalan Islam. Menurutnya, langkah itu akan menjadi alat gertak politik sebuah parpol ke parpol lain.

Sumber : CNN Indonesia

×
Berita Terbaru Update