Notification

×

Iklan

Iklan

IDI Bentuk Satgas Cacar Monyet Antisipasi Penyebaran di RI

Tuesday 2 August 2022 | August 02, 2022 WIB Last Updated 2022-08-02T08:19:56Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) membentuk Satuan Tugas (Satgas) cacar monyet atau monkeypox setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan darurat kesehatan global.


"Seperti halnya terkait pandemi Covid-19, dan kita sudah di-warning berat oleh WHO terkait monkeypox, maka kami dari IDI juga membentuk khusus Satgas Monkeypox," kata Ketua Umum PB IDI M. Adib Khumaidi dalam acara daring, Selasa (2/8).


Satgas Monkeypox ini terdiri dari sejumlah organisasi profesi lainnya yang akan bertugas memantau dan mendeteksi potensi monkeypox terjadi di Indonesia.

Adib menjelaskan pada awal Mei 2022, WHO mendapatkan laporan kasus monkeypox yang terjadi di negara non-endemis, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

WHO selanjutnya menetapkan status darurat global untuk infeksi cacar monyet pada Juli 2022.

Hingga 29 Juli 2022, telah terdapat 76 negara yang melaporkan kejadian monkeypox di seluruh dunia, dengan total kasus konfirmasi monkeypox 22.485 kasus di seluruh dunia.

Saat ini, kata Adib, Amerika Serikat mencatat angka kasus cacar monyet tertinggi, sebanyak 4.906 kasus.

Sementara di ASEAN, hingga akhir Juli 2022, Singapura telah melaporkan 11 kasus konfirmasi, Thailand melaporkan 2 kasus konfirmasi, dan Filipina melaporkan 1 kasus konfirmasi cacar monyet.

"Di Indonesia, hingga Agustus 2022, belum terdapat kasus konfirmasi infeksi monkeypox. Namun pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pendidikan dan Profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (Perdoski) Prasetyadi Mawardi mengatakan cacar monyet tak bisa dianggap sebagai penyakit ringan.

Ia menyebut cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi di sejumlah organ lain. Namun, mayoritas pasien memang mengalami infeksi sekunder di kulit sekitar seperti ruam-ruam.

"Infeksi berlanjut dapat menyebabkan kepada radang paru, pneumonia. Bisa masuk ke otak, bisa juga tingkat keparahannya sampai sepsis dan pasien akan meninggal," ujar Prasetyadi.


Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat tetap menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan segera melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala cacar monyet.

Sumber : CNN Indonesia

×
Berita Terbaru Update