Notification

×

Iklan

Iklan

Cerita WNI di Taiwan soal Lawatan Pelosi, Antusias hingga Cemas

Friday 5 August 2022 | August 05, 2022 WIB Last Updated 2022-08-05T00:40:19Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Salah satu warga negara Indonesia yang kini berada di Taipei, Taiwan, menceritakan situasi kala Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi berkunjung ke kota itu. Pelosi sendiri diketahui tiba di Taiwan pada Selasa (2/8) malam.


Rakha Ramadhana, WNI yang kini berkuliah di National Taiwan University of Science and Technology, mengatakan kunjungan Pelosi disambut meriah oleh warga Taiwan.

"Kalau untuk sambutannya, memang kita bisa melihat acara kemarin malam ini bisa dibilang sambutannya agak meriah," kata Rakha ketika diwawancara CNNIndonesia.com, Rabu (3/8).


"Ada satu bangunan di Taipei, namanya itu Taipei 101, ini bangunan tertinggi di Taiwan menampilkan tulisan. Di gedungnya itu bisa ada tulisan yang terproyeksi. Di sana keluar nama yaitu 'Nancy Pelosi telah datang', kemudian diikuti kalau tidak salah, 'TW [Taiwan] love US [Amerika Serikat]', ada gambar hatinya di sana," cerita Rakha.

Meski begitu, sambutan meriah ini juga diiringi dengan 'ancaman' dari China. China memang kerap meluncurkan pesawat mereka di dekat wilayah udara Taiwan, tetapi kunjungan Pelosi, kata Rakha, memunculkan latihan yang tidak biasa dari China.


"Memang beberapa kali kami dengar juga dari rekan-rekan yang berada di ujung, di pantai-pantai Taiwan yang berada di sebelah Barat. [Mereka] melihat pergerakan, bahkan di ujung-ujung selatan kalau tidak salah, bagian utara, ujung utara, dan juga sedikit ke timur, itu memang beberapa kali dilancarkan operasi udara. Pemantauan dari pesawat-pesawat militer China," katanya.

6 Titik Latihan Menembak China 'Kepung' Taiwan (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
"Kami melihatnya sebagai suatu hal yang 'memang rutin nih' China untuk memantau, beberapa kali masuk ke zona udaranya Taiwan dan dilakukan latihan militer di sekitaran zona udaranya Taiwan," kata Rakha.

Namun, latihan 'rutin' China tersebut berbeda kala Pelosi berkunjung ke Taiwan.

"Semenjak dia [Pelosi] datang, pas sekali latihannya itu ada seperti operasi militer tembak langsung bahasanya, jadi jarak ke pantai Taiwan sekitar 20 kilometer, jarak latihannya dekat sekali dengan Taiwan," ujar Rakha lagi.



Selain itu, Rakha menuturkan pemberitaan yang muncul terkait respons China akan kunjungan Pelosi menimbulkan kekhawatiran bagi pelajar Indonesia di Taiwan.

"Namun, kalau kondisinya sempat hadir Nancy Pelosi, saat turun di bandara, itu sempat disambut tidak baik oleh seberang, oleh China. Dan ini membuat rekan-rekan di Taiwan, khususnya pelajar, melihat langsung berita-berita yang sepertinya mengkhawatirkan atas eskalasi yang ada ini," katanya.


Rakha juga mengungkapkan meski Pelosi disambut dengan meriah di Taiwan, sejumlah masyarakat di pulau itu khawatir kunjungan Pelosi bakal memperburuk hubungan Taiwan-CHina.

"Jadi di Taiwan, ada pro-kontra, tapi lebih banyak yang pro, karena luar biasa sambutannya, penyambutan warga Taiwan juga di Taipei. Namun di sisi lain, [saya] sempat melihat berita yang menyatakan beberapa warga negara Taiwan menyambut ini ke arah negatif, atau lebih was-was terhadap kunjungan Ibu Nancy [Pelosi], apakah ini mungkin akan memperburuk hubungan Taiwan-China, meningkatkan situasi yang sudah ada menjadi eskalasi, dan mereka mengkhawatirkan hal itu," sambung Rakha.

Sementara itu, warga Indonesia lain yang kini berada di Taipei, Derry Yusuf, menilai kunjungan Pelosi ini menghilangkan keraguan di dalam komunitas Taiwan mengenai dukungan AS.

"Situasi Taiwan secara sosial kemasyarakatan cukup terpengaruh dengan langkah politik US terhadap hubungan Taiwan. Warga Taiwan sebelumnya banyak yang meragukan bentuk pembelaan AS terhadap Taiwan dalam konflik Taiwan-China. Keraguan masyarakat Taiwan didasari oleh sikap AS yang dinilai kurang tegas terhadap konflik Rusia-Ukraina," ujar Derry, yang merupakan analis Telekomunikasi The Indonesian Democracy Initiative (TIDI) saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (3/8).

"Datangnya Nancy Pelosi sebagai Ketua DPR AS secara umum disambut baik, serta memberi harapan dan menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan dan pertahanan Taiwan dari ancaman eksternal. [Partai Demokrasi Progresif] DPP sebagai partai penguasa di Taiwan menyambut dengan sangat baik dan menganggap kedatangan ini sebagai dukungan besar terhadap kedaulatan dan pertahanan, terhadap ideologi demokrasi Taiwan," katanya lagi.

Merespons kemungkinan terjadinya invasi di Taiwan, Derry menilai hal itu kemungkinan kecil terjadi.

"Penyerangan atau invasi terhadap suatu wilayah tidak dianggap sebagai pendekatan yang baik dalam budaya China, apalagi Taiwan-China memiliki keterikatan secara etnis untuk sebagian besar masyarakatnya, sehingga penyerangan langsung bukanlah opsi utama bagi China untuk merespon langkah-langkah geopolitik Taiwan-US saat ini," kata Derry.

Sumber : CNN Indonesia
×
Berita Terbaru Update