Notification

×

Iklan

Iklan

Bentrok Rombongan Pesilat dan Warga di Malang, 2 Orang Dilarikan ke RS

Tuesday 9 August 2022 | August 09, 2022 WIB Last Updated 2022-08-09T04:56:37Z

 


ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA  - 
Tawuran antara warga dengan rombongan salah satu perguruan silat terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (7/8) subuh. Peristiwa diduga terjadi karena warga merasa terganggu dengan aksi konvoi rombongan pesilat yang melintas di Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.


Peristiwa itu berawal saat rombongan anggota perguruan silat melintas dari arah utara menuju selatan (Kepanjen).

Jumlah rombongan anggota perguruan silat diperkirakan mencapai 100 orang. Setiba di lokasi, mereka melempari rumah warga dengan batu dan bata.


Warga pun keluar rumah. Namun, upaya warga meminta klarifikasi atas ulah pelemparan batu itu berujung adu mulut dan keributan.

"Jumlah rombongan kemungkinan jumlah sekitar 100 orang. Kemudian konvoi atau arak-arakan. Saat di jalan itu (TKP) mereka melempari batu dan bata ke rumah warga sekitar," ujar warga setempat, Tri Setiawan (30), di lokasi kejadian, dikutip dari detikJatim, Selasa (9/8).

Tri mengungkapkan suasana semakin memanas ketika warga meminta klarifikasi atas pelemparan batu. Saat itulah adu mulut dan baku pukul tak terhindarkan.

"Ada yang luka, tapi dari pihak rombongan. Untuk warga, Alhamdulillah tidak ada. Yang dari pihak konvoi bawa bambu," katanya.

Salah satu warga akhirnya melaporkan peristiwa itu ke polisi. Merespons hal tersebut, petugas Polresta Malang Kota dan Polsek Sukun, langsung menuju ke lokasi dan membubarkan kerumunan.

Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar mengatakan ada dua orang yang dilarikan ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) akbat mengalami luka-luka.

"Iya di Ngaglik, ada korban dua. Dirawat di RSSA," katanya.

Setelah peristiwa itu, perwakilan Aremania, komunitas Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Malang Raya, dan TNI bertemu di Mapolresta Malang Kota, Senin (8/8). Mereka sepakat menjaga kondusifitas Kota Malang.

"Ini kita gunanya adalah untuk melihat ke depan. Kita jangan berpikir mundur lagi ke belakang, dan mengimbau untuk bersama-sama membantu kepolisian, TNI dan Pemkot Malang menjaga kondusifitas Kota Malang," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto.

Budi mengatakan insiden keributan warga dengan salah satu perguruan silat itu menjadi kajian kepolisian agar setiap kegiatan dilaporkan terelbih dahulu ke polisi.

Tujuannya agar polisi bisa melakukan pengawalan, pengamanan sekaligus penjagaan selama kegiatan berjalan. Budi Hermanto mengatakan kegiatan konvoi sebenarnya berada di luar Kota Malang, tetapi rombongan yang akan hadir melintasi Kota Malang.

Sumber : CNN Indonesia

×
Berita Terbaru Update