Notification

×

Iklan

Iklan

Apa Dampak di Asia-Pasifik Jika China Berani Serang Taiwan?

Monday 8 August 2022 | August 08, 2022 WIB Last Updated 2022-08-08T01:55:28Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - China memulai latihan militer di Taiwan beberapa hari lalu. China menetapkan enam zona di sekitar Taiwan sebagai sasaran latihan militer kali ini.

Sebagaimana diberitakan CNN, China berfokus melatih serangan darat dan serangan udara jarak jauh dalam latihan mereka pada Minggu (7/8). Sebelumnya, China sempat mengerahkan rudal Dongfeng dalam latihan tersebut.

Merespons situasi ini, Taiwan mengaktifkan sistem pertahanan mereka, pun berjanji bakal terus membela pulau itu dari ancaman Beijing. Latihan militer China juga dikecam oleh Amerika Serikat dan sekutu Baratnya.

Kala situasi yang semakin memanas, sejumlah pihak khawatir latihan militer China bakal membawa eskalasi bagi kawasan Indo-Pasifik.

Jika China benar-benar menyerang Taiwan, apa yang bakal terjadi?

Sebagaimana diberitakan NBC News, beberapa pejabat Kementerian Pertahanan AS, anggota Kongres AS, dan pakar politik China sempat menjalankan simulasi perang pada April.



Simulasi ini dilakukan di biro Washington NBC News, pun bekerja sama dengan lembaga think-tank Pusat Keamanan Baru Amerika (CNAS).

Dalam simulasi tersebut, Beijing diprediksi bakal menginvasi Taipei pada 2027.


"Kami tidak akan membiarkan mereka [pemerintahan Taiwan] selamat dari tahap awal operasi militer kami. Kami tidak akan membiarkan presiden Taiwan selamat di hari pertama," kata salah satu pemain kunci strategi militer Beijing dalam simulasi itu.

Dalam mencapai tujuan ini, China diprediksi akan menghancurkan banyak hal, termasuk menyerang pangkalan AS di Jepang dan Guam. Serangan tersebut kemudian direspons AS dengan meledakkan pelabuhan China.

Selain itu, Australia diprediksi bakal mengerahkan pasukan untuk melawan Beijing.

Dari simulasi perang ini, peserta mendapat kesimpulan bahwa jika China menginvasi Taiwan, kawasan Indo-Pasifik bakal masuk dalam perang panjang, luas, dan menyeret AS. Dataran AS, termasuk Hawaii, diprediksi menjadi sasaran serangan.

"Simulasi perang ini mendemonstrasikan seberapa cepat eskalasi konflik dapat terjadi, dengan China dan AS sama-sama melewati batas yang tak ditoleransi," kata pakar CNAS.

Selain itu, CNAS memperkirakan China bakal menggunakan senjata nuklir dalam merespons eskalasi ini. Bagi China, senjata nuklir dibutuhkan mengingat Beijing memiliki kapasitas terbatas dalam merespons serangan lawan menggunakan senjata konvensional.


Tak hanya itu, temuan lain dalam simulasi ini adalah AS gagal mencegah China menyerang Taiwan. Ini menjadikan pemberian senjata dari Washington ke Taipei penting dilakukan sebelum invasi, mengingat memasok senjata kala perang terjadi bakal sulit.

Dari sisi ekonomi, Kepala Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) Mark Liu menuturkan invasi China dapat membuat perusahaan itu tak dapat beroperasi dan membawa 'gejolak ekonomi hebat' bagi kedua negara di Selat Taiwan.

Liu juga menilai perang itu tak bakal memiliki pemenang, pun bakal membawa kehancuran aturan dunia dan mengubah tata letak geopolitik, seperti dikutip Focus Taiwan.

Sebagaimana dilansir Reuters, TSMC bertanggung jawab atas 90 persen produksi cip yang penting untuk perangkat digital dan senjata dunia.

Sumber : CNN Indonesia

×
Berita Terbaru Update