ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Lampu lalu lintas (traffic light) yang ada di Jalan Alternatif Cibubur atau Jalan Transyogi, Bekasi, jadi sorotan publik setelah insiden kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki Pertamina serta belasan motor dan mobil.
Seorang warga di Bekasi, Jawa Barat, Juanda (53), mengatakan lampu lalu lintas itu sudah sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Menurutnya, sejak diresmikan sekitar tiga bulan lalu, tak sedikit pengemudi yang terkejut hingga menabrak kendaraan lain karena berada di jalan yang menurun."Dari hari pertama buka lampu merah ini ada dua kejadian (kecelakaan)," kata Juanda saat diwawancara di lokasi kecelakaan, Selasa (19/7).Selain itu, lanjut Juanda, sebelum kecelakaan maut truk tangki Pertamina, sempat ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor yang dikendarai seorang tentara dengan mobil Fortuner. Pengendara motor sempat tak sadarkan diri selama beberapa saat setelah kecelakaan.Juanda menilai keberadaan lampu lalu lintas di persimpangan Transyogi Cibubur itu tidak layak. Sebab, penempatan lampu lalu lintas itu justru membahayakan karena jalan di lokasi menurun."Enggak ada manfaatnya. Apa manfaatnya ada lampu merah disitu? Siapa yang mau belok? Kecuali lampu merah keramaian," tuturnya.Ia pun berharap dinas perhubungan dapat segera mengatasi kekacauan dengan menutup permanen lampu lalu lintas tersebut.Diberitakan, kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tangki Pertamina, 2 mobil, dan 10 sepeda motor terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Senin (18/7) sore. Insiden ini menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan lima orang luka-luka.Peristiwa ini tersebut bermula saat truk tangki bermuatan bahan bakar itu melaju dari arah Cibubur menuju ke Cileungsi. Di lokasi, kondisi jalan menurun dan terdapat lampu lalu lintas.Terkait kasus kecelakaan ini, polisi telah menetapkan sopir truk tangki Pertamina berinisial S dan kernetnya, KS sebagai tersangka.Sumber : CNN Indonesia