Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Bandara Halim di Tangan TNI AU

Thursday 21 July 2022 | July 21, 2022 WIB Last Updated 2022-07-21T02:54:52Z


ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA
-- Bandara Halim Perdanakusuma kembali menjadi buah bibir setelah TNI AU dikabarkan 'mengusir' PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) dari lahan seluas 21 hektare di bandara tersebut mulai Kamis (21/7).
Dalam surat yang diperoleh CNNIndonesia, larangan mengelola lahan dan perintah keluar didasarkan pada Surat Kepala Staf TNI Nomor B/1870/VII/2022 perihal Surat Pemberitahuan I perihal AP II tak diizinkan untuk melaksanakan pengelolaan dan diminta keluar dari lahan BMN TNI AU seluas 21 hektare di Lanud Halim Perdanakusuma selambat-lambatnya 21 Juli 2022 terhitung mulai pukul 00.00 WIB.

Dengan demikian, AP II akan melaksanakan layanan jasa penerbangan di Bandara Halim dengan konsep operasi minimal terbatas guna mendukung pengoperasian Lanud Halim Perdanakusuma, khususnya dalam layanan penerbangan VVIP.

Namun, Vice President of Corporate Communications AP II Akbar Putra Mardhika membantah pihaknya akan angkat kaki dari Bandara Halim Perdanakusuma hari ini.

Menurut dia, perseroan masih membahas kerja sama pengelolaan Bandara Halim dengan sejumlah pihak, salah satunya TNI AU.

"AP II bersama para pihak saat ini tengah melakukan pembahasan terkait kerja sama pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma ke depannya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh penumpang pesawat dan pengguna jasa," kata Akbar.

Lantas, bagaimana sejarah Bandara Halim Perdanakusuma?
Mengutip dari berbagai sumber, Bandara Halim berdiri sejak 1920-an silam. Semula, bandara itu diberi nama Lapangan Terbang Cililitan karena berada di kawasan Cililitan.

Dulunya, daerah Cililitan adalah sebuah tanah milik Pieter van der Velde. Tanah itu diberi nama Tandjoeng Ost.

Lalu, sebagian tanah perkebunan karet itu dijadikan sebuah lapangan terbang di Jakarta pertama pada 1924. Saat itu, bandara menerima kedatangan pesawat dari Amsterdam yang kemudian menjadi penerbangan internasional pertama di Hindia Belanda.

Kemudian, Belanda menyerahkan sepenuhnya lapangan terbang ini kepada Pemerintah Indonesia pada 20 Juni 1950. Setelah itu, Lapangan Terbang Cililitan di bawah kendali Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dan dijadikan pangkalan udara militer.

Lapangan terbang itu pun berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada 17 Agustus 1952 untuk mengenang pahlawan angkatan udara, Abdul Halim Perdanakusuma.

Saat itu, Bandara Halim Perdanakusuma tak hanya digunakan sebagai pangkalan militer, tapi juga bandara sipil di Jakarta bersama Bandara Kemayoran. Bahkan, bandara ini membagi penerbangan internasional dengan Bandara Kemayoran karena jumlah penerbangan padat pada 1974.

Bandara Halim Perdanakusuma juga sempat ditunjuk menggantikan Bandara Kemayoran yang semakin padat. Namun, pemerintah akhirnya membangun bandara baru di kawasan Cengkareng bernama Bandara Soekarno Hatta.

Setelah Bandara Kemayoran ditutup, Bandara Halim Perdanakusuma mulai mengurangi jadwal penerbangan sipil dan fokus pada kepentingan militer.

Bandara Halim Perdanakusuma dulu hanya melayani penerbangan VVIP dan charter flight. Bandara itu baru beroperasi komersial sejak 2013.

Saat itu, sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta mulai dialihkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Dengan kebijakan itu, Bandara Halim Perdanakusuma mulai membuka 60 slot atau jam penerbangan domestik dan internasional.

Lalu, Bandara Halim Perdanakusuma juga melayani penerbangan haji yang dialihkan dari Bandara Soekarno Hatta sejak 2013.

Pada 26 Januari 2022, Bandara Halim Perdanakusuma direvitalisasi dan ditutup sementara selama 3,5 bulan. Sejumlah penerbangan pun dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Lalu, Bandara Halim Perdanakusuma dibuka khusus untuk militer dan pesawat TNI AU VVIP untuk tamu negara pada 13 Juli 2022. Hal ini karena proses revitalisasi dari sisi landasan pacu (runway), landas hubung (taxiway), dan landas parkir (taxiway) masih terus berlangsung dan ditargetkan baru selesai akhir Juli 2022.

Sumber : CNN Indonesia
×
Berita Terbaru Update