Notification

×

Iklan

Iklan

Mangkunegaran di Solo, Apakah Masih Punya Kuasa Politik?

Wednesday 13 July 2022 | July 13, 2022 WIB Last Updated 2022-07-13T12:52:01Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Pura Mangkunegaran kini bukan keraton ekslusif. Wisatawan boleh masuk ke sana. Lantas, dewasa ini, seperti apa fungsi kerajaan tersebut?

Bila merunut dari sejarah berdirinya, Mangkunegaran merupakan salah satu dari pecahan Kerajaan Mataram Islam. Kerajaan ini didirikan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa pada 1757.

Pada tahun 1757-1946, Mangkunegaran adalah kerajaan otonom yang memiliki kuasa secara politik. Mereka dapat mengatur kerajaan bahkan memiliki tentara sendiri.

Akan tetapi, dengan kemerdekaan Indonesia, fungsi Mangkunegaran berubah. Tepatnya sejak 1950, status Mangkunegaran adalah keraton dengan raja tanpa kekuasaan politik.

Plt Pengageng Kantor Pariwisata Pura Mangkunegaran, Joko, menjelaskan keraton tersebut dapat dikunjungi wisatawan yang ingin melihat koleksi hingga belajar sejarah Mangkunegaran. Saat ini, Pura Mangkunegaran lebih dikenal sebagai pusat kebudayaan alih-alih sebagai pusat kekuasaan.

"Dengan pengakuan keberadaan NKRI, otomatis Mangkunegaran yang dulunya alat kekuasaan menjadi pusat kebudayaan. Jadi sala satu tugas Pura 

Mangkunegaran adalah membentengi, melestarikan, menggali, mendokumentasikan, dan mengembangkan seni budaya dan adat di Pura Mangkunegaran," kata Joko

Komitmen Mangkunegaran dalam melestarikan budaya itu terlihat dari pendirian Akademi Seni Mangkunegaran yang menjadi pusat pendidikan seni budaya. Selain itu, inovasi di bidang pariwisata juga dikembangkan, salah satunya dengan membuka istana untuk masyarakat umum mulai tahun 1968 hingga kini.

"Era sekarang ini, dengan pemerintahan baru (KGPAA Mangkunegara X) ada penambahan dan penataan. Yang paling penting itu kan kebersihan, jadi sarana prasarana termasuk toilet itu sangat ditekankan," ujar Joko.

"Pengunjung juga dapat menikmati tambahan atraksi yang dapat disaksikan. Misalnya pada saat Lebaran kemarin, kita sajikan kereta kencana di Pendopo. Kemudian ada workshop tari, pakaian adat, dan sajian kuliner tradisional seperti apem, ketan dan kolak," ia menambahkan.

Ke depannya, Pura Mangkunegaran akan menjual paket-paket wisata tersebut dengan sistem reservasi. Dalam satu paket, wisatawan dapat mengikuti tur, menggunakan pakaian adat Jawa, mengikuti workshop tari, dan ditutup dengan menikmati kuliner.

"Jadi ini bisa mengenalkan budaya sekaligus menjadi pemasukan bagi Mangkunegaran," kata Joko.

Jika penasaran dengan kegiatan seni budaya di Pura Mangkunegaran, traveler dapat datang setiap hari mulai pukul 10.00 - 13.00 WIB. Untuk tiket masuknya adalah Rp 20 ribu per orang

Sumber : detik.com


×
Berita Terbaru Update