Notification

×

Iklan

Iklan

Kota Bandung Semakin Macet, Pemkot Didesak Kembali Terapkan Ganjil-Genap

Saturday 23 July 2022 | July 23, 2022 WIB Last Updated 2022-07-23T02:38:24Z

 

ONLINENASIONAL.COM, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung didesak untuk kembali menerapkan aturan ganjil-genap untuk bisa mengurangi kemacetan di Kota Bandung yang saat ini kembali terjadi akibat peningkatan mobilitas masyarakat. 

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Tedy Rusmawan menilai, penerapan ganjil-genap bisa mengurangi kemacetan di Kota Bandung yang kembali terjadi setelah pelonggaran kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat serta aktivitas anak-anak masuk dan pulang sekolah.

"Saya mendorong Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk berani menerapkan ganjil-genap. Apalagi sekarang kondisinya sudah normal kembali. Contohnya saat tanggal 18 Juli 2022 saat anak-anak masuk sekolah. Bila ini tidak diantisipasi tentu kemacetan yang lebih parah akan ada di depan mata kita," ujar Tedy melalui keterangan resminya, dikutip Jumat (22/7/2022).

Tedy mengatakan, alasan program ganjil-genap harus dijalankan karena kondisi kemacetan terpantau ada di 17 titik ruas jalan bahkan lebih, di waktu tertentu.  Menurutnya, peningkatan kemacetan di Kota Bandung tak lepas dari banyaknya jumlah pengendara dari luar Kota Bandung yang beraktivitas di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu.

"Sekarang jumlah dan mobilitas kendaraan di Kota Bandung sangat tinggi. Baik itu warga Kota Bandung itu sendiri ada sekira 2,2 juta kendaraan belum lagi dari wilayah lain. Saya catat ada sekira 17 titik kemacetan di Kota Bandung bahkan lebih bila sudah masuk waktu tertentu. Ini pun ditambah dengan tidak adanya penambahan ruas jalan yang signifikan," jelas Tedy.

Oleh karena itu, ia meminta Pemerintah Kota Bandung untuk mengujicobakan kebijakan ganjil-genap dimulai dari kendaraan pribadi roda empat. Namun, untuk kendaraan pribadi roda dua, taksi online, ojek online serta transportasi umum lainnya kebijakan ini tidak diberlakukan terlebih dahulu.

"Kita dorong Pemkot Bandung untuk berani melakukan penerapan ganjil-genap. Diawali dengan uji coba untuk mobil pribadi dulu. Tentunya beberapa ruas jalan di Kota Bandung pasti harus dikaji dulu oleh Pemkot Bandung dan Polrestabes. Kalau saya lihat memang kepadatan arus kendaraan itu berasal dari timur dan wilayah selatan Bandung. Jadi nanti berdasarkan kajian apakah titik-titik tersebut akan diterapkan sistem ganjil-genap atau tidak," kata Tedy

Tedy mengimbau masyarakat bisa menggunakan transportasi publik serta sepeda sebagai salah satu cara menekan kemacetan. Selain itu, Tedy menilai dengan menggunakan angkot akan menghidupkan kembali kehidupan ekonomi para sopir angkot serta menghemat BBM. 

"Diharapkan masyarakat mulai beralih ke transporasi publik dan mulai menggunakan sepeda dalam beraktiftas. Apalagi kalau bicara soal transporasi publik seperti angkot. Tentunya akan ada dampak positif terhadap ekonomi para sopir angkot dan kita bisa menghemat konsumsi BBM kendaraan pribadi kita," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Keselamatan dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, penerapan ganjil genap di jalan-jalan Kota Bandung masih memerlukan kajian mendalam melalui rapat koordinasi seluruh stakeholder dan jajaran terkait.

“Perlu rapat koordinasi, titik mana saja yang diperlukan, jadi ganji genap Bandung itu di daerah mana supaya efektif dan tidak hanya sehari dua hari saja, biar berlangsung seperti yang dilaksanakan di Jakarta,” kata Asep. 

Dishub, kata dia, sejatinya telah menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di ruas-ruas jalan Kota Bandung. Namun dia mengaku tidak dapat memperbanyak lokasi penerapan rekayasa satu arah, mengingat kondisi jalan-jalan Kota Bandung yang terbatas.

“Karena untuk merekayasa itu kita sudah ada, misalnya dari Setiabudi sampai Sukajadi, itu satu arah. Untuk jalan yang lain kami tidak bisa merekayasa satu arah karena memang kita tahu sendiri jalan-jalan di kota bandung seperti apa,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung menerapkan kebijakan ganjil-genap seiring tingginya kasus Covid-19 di Kota Bandung dengan status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pada awal tahun 2022. 

Pada saat itu, penerapan ganjil-genap berlaku di 5 gerbang tol yakni GT Pasteur, GT Pasir Koja, GT Kopo, GT Buahbatu dan GT Moh. Toha. Sementara 5 ruas arteri ada di titik perbatasan yakni jalan Cibeureum, Bundaran Cibiru, Jalan Setiabudi (Terminal Ledeng), Dago, dan Jalan Sapan.

×
Berita Terbaru Update