ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Politeknik Keuangan Negara (PKN ) STAN tidak lagi menawarkan jurusan bea cukai. Kenapa jurusan bea cukai PKN STAN dihapuskan dari SPMB PKN STAN?
Jika dicari di laman resmi PKN STAN, Jurusan Kepabeanan dan Cukai masih diinformasikan di situs kampus Kementerian Keuangan. Jurusan Kepabeanan dan Cukai PKN STAN terdiri dari dua prodi , yaitu prodi D3 dan D1 Kepabeanan dan Cukai.
Direktur PKN STAN Rahmadi Murwanto, Ak., MAcc, MBA, PhD angkat bicara soal tidak adanya Jurusan Kepabeanan dan Cukai di SMPB PKN STAN. Ia mengatakan, peniadaan penawaran jurusan ini berkaitan dengan mencari lulusan dengan motivasi, karakter, dan kualitas yang sesuai.
"Salah satu yang kami harap adalah mereka yang masuk PKN STAN tidak punya motivasi yang salah. Nah motivasi yang salah itu begini: masuk STAN supaya dapat tiket kerja di DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai) dan DJP (Direktorat Jenderal Pajak)," kata Rahmadi di OSC Talks: Mengulik Jalur Masuk PKN STAN di IG Live @beasiswaOSC, Jumat (22/7/2022).
"Nah itu berdasarkan penilaian kami, ada tuh perilaku-perilaku negatif setelah itu. Artinya kan motivasi dari awal bukannya mengabdi jadi ASN di mana pun mereka berada, kan. 'Wah saya jadi pegawai Pajak nih, DJBC, banyak uang,' dan sebagainya," imbuhnya.
Rahmadi menekankan, lulusan PKN STAN wajib siap berkontribusi di mana pun penempatannya.
"Kemudian ketika mereka ditempatkan ke daerah yang ndak bagus, kesel dan sebagainya. Nah ini jadi salah gitu lho. Indonesia ini luas, di mana pun kita perlu siap untuk berkontribusi," katanya.
Rahmadi menekankan, lulusan PKN STAN bisa berkarier dan mendapat penghasilan layak, terlepas dari instansi penempatannya.
"Kalau soal penghasilan, sepanjang mereka bekerja dengan baik, mereka serius, saya yakin karier mereka akan baik dan penghasilan pelan-pelan akan bagus. Tapi itu, kita menghadapi itu," tuturnya.
Aturan Penempatan Lulusan PKN STAN
Ditinjau dari Hasil Akademik
Rahmadi mengatakan, berdasarkan pemikiran tersebut, lulusan PKN STAN ke depan akan ditempatkan sesuai hasil akademik, karakter, dan kualifikasinya. Aturan ini juga berlaku untuk penempatan di DJP dan di DJBC.
"Nah ini dipikirkan secara mendalam, karena kan kami menghasilkan lulusan untuk ke Kementerian Keuangan. Akhirnya sekarang dibuat begini, untuk bisa bekerja di sana nanti tergantung pada hasil akademiknya," terang Rahmadi.
Kesiapan Fisik Berpengaruh
"Jadi sekarang kita lihat, oh karakternya cocok di pajak, karena mereka tahan uji. Kan di pajak menghadapi wajib pajak ya, agak susah. Di bea cukai itu juga harus kuat fisiknya karena mereka patroli dan sebagainya. Nah, itu kita cek dari awal data-datanya," sambung Rahmadi.
Rahmadi mengatakan, lulusan PKN STAN akan direkomendasikan ke instansi yang sesuai dengannya.
"Nanti itu kita rekomendasikan ke sana. Jadi kita coba sesuaikan antara kompetisi dan karakter mereka dengan unit mana mereka nanti ditempatkan," kata Rahmadi.
Siapkan Diri dari Sekarang
Direktur PKN STAN ini berpesan, siswa peminat PKN STAN yang berencana meniti karier di bidang bea cukai perlu menyiapkan diri dari sekarang.
"Jadi kalau dari sekarang, dari awal, punya niat masuk BC (bea cukai), siapkan karakter, siapkan fisiknya sehingga kalau lulus, bisa ditempatkan di sana," katanya.
"Siapkan saja. Kan kalau bea cukai, fisiknya harus kuat. Terus dia enggak boleh curang dan sebagainya, punya visi (integritas) yang bagus," pungkasnya.
Sumber : detik.com