ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Hotel The Edge mengaku tak sengaja menemukan gua restoran di Bali yang ditutup pada Selasa (19/7) itu. Gua ditemukan pada tahun 2014, saat hotel akan membangun vila di kawasan tersebut.
Financial Controller Hotel The Edge Ketut Sumatra mengatakan bahwa penemuan gua bermula pada saat pihak hotel tengah membangun pondasi bangunan vila di kawasan tersebut. Tiba-tiba tanah anjlok dan ditemukan sebuah lubang yang dalam. Belakangan, lubang itu diketahui sebagai gua."Pada saat itu, rencananya untuk satu bangunan villa. Karena ditemukan ada lubang yang sangat dalam sekali, makannya bangunan villa itu dipindahkan. Setelah ditemukan, akhirnya kita belum berani menggunakan untuk apa, karena kita belum tau juga kekuatan gua yang ada di sana," kata dia saat ditemui di Hotel The Edge, Selasa (19/7).Dua tahun berselang, hotel memiliki ide untuk menyulap gua tersebut menjadi sebuah restoran yang menawarkan konsep unik. Baru pada Mei 2022 ini, restoran dalam gua mulai beroperasi.Pihaknya mengaku tak melaporkan penemuan gua tersebut ke dinas terkait. Pasalnya, gua tersebut masih berada di dalam kawasan Hotel The Edge.Selain itu, izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) juga mencakup semua fasilitas, termasuk gua tersebut."Karena itu, berada di dalam lingkungan The Edge. Jadi, kami beranggapan bahwa apa pun yang yang di sana itu bisa dipergunakan. Karena, di dalam izin pengajuan TDUP itu mencakup semua fasilitas tamu, baik itu kolam renang, restoran dan lain sebagainya," ujarnya.Ia juga menyatakan, pembuatan restoran dalam gua itu tak mengubah apa pun. Hanya dak yang ditambahkan dan knockdown di lantai gua."Kalau diubah sama sekali tidak ada, alami seperti apa adanya. Cuma, dak-nya saja yang kami tambahin, knockdown lantainya," jelasnya.Jika ditotal, biaya yang dikeluarkan untuk membuat restoran dalam gua itu diperkirakan mencapai Rp1 miliar."Karena itu bertahap, jadi perbaikannya untuk dak saja jadi tidak begitu banyak perkiraan mungkin Rp1 miliar. untuk seluruhnya," ujarnya.