Notification

×

Iklan

Iklan

Daftar Temuan Kasus Polisi Tembak Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Monday 11 July 2022 | July 11, 2022 WIB Last Updated 2022-07-11T15:44:28Z

ONLINENASIONAL.COM, JAKARTA - Seorang anggota polisi Brigadir J baku tembak dengan anggota lainnya Bhayangkara Dua (Bharada) E di rumah Kepala Divisi Propam Irjen Ferdy Sambo, daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) lalu.
Dalam insiden ini, Brigadir J meninggal dunia. Sementara Bharada E sudah diamankan untuk menjalani pemeriksaan intensif oleh Propam Polri.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Ferdy Sambo terkait kasus polisi tembak polisi itu.

- Polisi: Bharada E Membela Diri
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan kasus bermula ketika Brigadir J mendatangi rumah petinggi Polri tersebut.

Bharada E yang sedang berjaga di rumah tersebut lantas menegur Brigadir J. Namun, Brigadir J justru mengacungkan senjata dan melepas tembakan.

Bharada E pun menghindar dan membalas tembakan tersebut. Tembakan itu pun menyebabkan Brigadir J meninggal dunia.

"Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," kata Ramadhan.

- Bharada E Diamankan Propam
Ramadhan memastikan Bharada E telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Pihaknya belum melakukan penahanan terhadap yang bersangkutan.

Ia menyebut kasus ini juga ditangani Polres Jakarta Selatan sesuai dengan tempat kejadian perkara.

"Tentu sesuai dengan prosedur bila unsur dan buktinya cukup akan diproses lebih lanjut. Jadi diamankan ya, saya belum katakan dia ditahan atau tidak," kata Ramadhan saat konferensi pers, Senin (11/7).

- Tiga Saksi Diperiksa
Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa tiga orang saksi terkait kasus polisi tembak polisi di rumah Kepala Divisi Propam Poli Irjen Ferdy Sambo, daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kasus penembakan yang melibatkan Bharada E dan Brigadir J ini ditangani oleh Propam Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto tak membeberkan identitas tiga saksi yang sudah dimintai keterangan tersebut.

"Saat ini yang sudah menyelesaikan BAP sebanyak 3 orang yang saat itu ada di TKP," kata Budhi saat dikonfirmasi, Senin (11/7).

- Luka Sayatan, Jari Putus
Sementara keluarga Brigadir J mengungkap ada empat luka tembakan dan luka bekas sayatan di jenazah polisi tersebut, Selain itu, dua jari Brigadir J juga dikabarkan putus.

"Yang luka tembak itu 3 di bagian dekat bahu lalu 1 nya di tangan," kata tante dari Brigadir J, Roslin mengutip detikcom, Senin (11/7).

Jenazah Brigadir J sudah dibawa ke Jambi untuk dimakamkan pada Sabtu 9 Juli. Roslin merasa janggal terhadap tewasnya Brigadir J lantaran alami luka sayatan di tubuh korban.

"Jadi yang malam itu dari keterangan kepolisian Jakarta menyampaikan bahwasanya di kediaman Bapak Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak, jadi kami enggak puas, kalau ada adu tembak otomatis enggak ada ini ada luka sayatan," ujar Roslin.

- Masuk Kamar dan Lecehkan Istri Ferdy Sambo
Sementara itu Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Ferdy melakukan pelecehan.

Menurutnya, istri Ferdy sempat berteriak hingga Bharada E mendengar teriakan tersebut.

"Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke istri Kepala Kadiv Propam [Ferdy Sambo], itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7).

Menurutnya, setelah teriakan istri Ferdy, Brigadir J panik dan keluar dari kamar hingga bertemu dengan Bharada E. Kemudian Bharada E menanyakan apa yang terjadi dan dibalas dengan tembakan oleh Brigadir J.

"Nah di luar kamar itu kan teriak, setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya 'ada apa bang?' tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J gitu," ujarnya.

Sumber : CNN Indonesia

×
Berita Terbaru Update