JAKARTA, ONLINENASIONAL.COM - Direktur Indef Tauhid Ahmad memprediksi dampak ekonomi jangka pendek pemindahan ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur hanya 0,02 persen.
"Secara garis besar dampak ekonomi dalam jangka pendek sebenarnya tidak terlalu besar, secara nasional hanya 0,02 persen," ujarnya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 Day 2 seperti dikutip dari Antara, Rabu (26/1/22).
Untuk jangka panjang pun, dampak ekonominya tidak akan signifikan, yakni hanya naik 0,1 persen. Meski demikian, dari investasi riil akan terjadi peningkatan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, bakal ada peningkatan tenaga kerja dalam jangka pendek meskipun terjadi inflasi.
"Pengeluaran pemerintah riil akan relatif lebih kecil, namun yang kita khawatirkan, jangka panjang itu ekspor lebih turun, sedangkan impornya akan lebih banyak," jelasnya.
Tauhid juga mengingatkan potensi kehilangan atau penurunan ekonomi di Jakarta. Sebab, selama pandemi covid-19 saja, kinerja ekonomi Jakarta telah terdampak.
Sementara, Kalimantan Timur masih mencatatkan kinerja baik saat pandemi dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,51 persen.
"Ini juga harus diperhatikan, saya kira infrastruktur atau dana yang masuk ke IKN akan lebih besar, tapi juga kemudian putaran uang dan sebagainya yang biasa di Jakarta akan hilang, termasuk di sekitarnya, yaitu Bodetabek," terang dia.
Lebih lanjut Tauhid mengajak sektor swasta untuk lebih terlibat dalam sumber pembiayaan pembangunan IKN yang membutuhkan pembiayaan mencapai Rp466 triliun.
Pembiayaan tersebut terbagi menjadi Rp90,4 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Rp252 triliun dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan Rp123,27 triliun skema pembiayaan dari swasta dan BUMN.
"Mudah-mudahan teman-teman dari HIPMI justru bisa mengembangkan skema KPBU, artinya juga sama-sama mengeluarkan modal. Jadi, tidak langsung masuk ke APBN langsung karena saya kira peluang investasi besar di sana," tandas Tauhid.***