JAKARTA, ONLINENASIONAL.COM - Penjualan listrik PT PLN (Persero) meningkat 5,77 persen jadi 257.634 gigawatt hour (GWh) di sepanjang tahun lalu. Pada tahun sebelumnya, penjualan listrik BUMN ini cuma 243.583 GWh.
EVP Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menuturkan kenaikan penjualan listrik hasil dari pelaksanaan sejumlah program, antara lain promo tambah daya, serta diskon penyambungan baru.
"Kenaikan penjualan listrik ini merupakan bukti perekonomian Indonesia mulai pulih di tengah pandemi covid-19," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (28/1/22).
Apalagi, PLN juga mendorong gaya hidup menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggiatkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan kompor induksi.
Selain itu, sambung Agung, PLN juga terus mencari peluang pasar baru di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan, termasuk kelautan, melalui program electrifying agriculture and marine.
"Alhasil, sepanjang tahun lalu, kami berhasil menambah 3,5 juta pelanggan baru menjadi 82,5 juta pelanggan," imbuh dia.
Lewat program transformasi PLN, ia melanjutkan perseroan berhasil meningkatkan penjualan listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil.
Kinerja yang baik dari sisi finansial tersebut tidak terlepas dari dukungan infrastruktur dan pasokan listrik. Pada tahun lalu, kapasitas pembangkit bertambah sebesar 1.332 megawatt (MW), sedang aset transmisi PLN tumbuh 46,23 persen secara tahunan menjadi 3.473 kilometer sirkuit (kms).
Kemudian, kapasitas gardu induk PLN juga meningkat 5,33 persen menjadi 5.930 megavolt ampere (MVA) hingga akhir tahun lalu. Sementara untuk trafo distribusi, perseroan mencatat pertumbuhan 11,11 persen menjadi 2.785 MVA.
Pembangunan infrastruktur menunjang perluasan pasokan listrik ke pelanggan, sehingga daya tersambung sebesar 8.888 MVA atau meningkat 34,65 persen dibanding tahun lalu, yakni 6.601 MVA.***
