Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Usai Buang Korban Kecelakaan di Nagrek, Kolonel P ke Anak Buah: Jangan Ceritakan ke Siapa pun

Sunday, 26 December 2021 | December 26, 2021 WIB Last Updated 2021-12-26T13:14:45Z


 JAKARTA, ONLINENASIONAL.COM - Pengakuan mengejutkan datang dari salah satu pelaku oknum prajurit yang membuang Hendi Saputra (18) dan Salsabila (16), korban kecelakaan di Nagrek ke Sungai Serayu di Cilacap, Jawa Tengah.

Salah seorang pelaku, Kopda A mengaku sempat memberikan saran kepada Kolonel P untuk membawa korban kecelakan tersebut ke rumah sakit namun saran tersebut ditolak.

Kemudian, Kolonel P mengambil kemudi mobil minibus hitam dan membawa kedua korban dengan memerintahkan kepada Kopda A dan Koptu AS untuk membuang korbannya ke sungai dan tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun.

"Setelah membuang korban kami melanjutkan perjalanan menuju kediaman Kolonel P di Kalasan Yogyakarta, di dalam perjalanan Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan," ujar Kopda A dalam keterangan yang diterima, Minggu (26/12/2021).

Dalam proses membuang kedua korban tersebut, Koptu AS turun dari mobil untuk menurunkan kedua korban, lalu Kolonel P dan Kopda A menyeret Hendi Saputra dan Salsabila ke jembatan dan membuangnya ke Sungai Serayu.

Setelah membuang kedua korban, ketiganya lalu kembali ke kediaman masing-masing.

Sebelumnya, Kopda A yang menjadi salah satu pelaku penabrak tersebut menyampaikan bahwa Hendi dan Salsabila berboncengan tanpa menggunakan helm dalam kecelakaan naas yang berlangsung pada Rabu 8 Desember 2021.

Kemudian, lanjut Kopda A, tiba-tiba kendaraan Satria FU dengan Nopol D 2000 RS tersebut menabrak truk yang melintas di lokasi hingga terpental dan masuk ke kolong mobil Panther hitam yang dikendarinya.

"Selanjutnya kami melaksanakan pertolongan kepada kedua korban dengan cara mengangkat untuk dibawa ke tepi jalan, karena tidak ada yang membantu sehingga Kolonel P berinisiatif dan memerintahkan saya dan Koptu AS untuk memasukkan korban ke dalam mobil Panther yang kami kendarai," kata dia.

Dalam perjalanan itu, Kopda A menyampaikan kepada Kolonol P agar kedua korban segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, saran tersebut ditolak oleh oknum perwira TNI AD dengan tiga melati di pundak.

Ia melanjutkan bahwa kemudian Kolonel P mengambilalih kemudi sehingga perjalanan dilanjutkan menuju Daerah Istimewa Yogkarta.

"Sesampainya di sungai Serayu daerah Cilacap sekitar pukul 21.00 WIB Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua Korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujarnya.

Motif Oknum TNI AD yang Buang Jasad Sejoli di Jawa Tengah

Ditemukannya dua jasad misterius di Jawa Tengah menemui titik terang. Dua jasad yang merupakan pasangan sejoli itu dibuang di Cilacap dan Banyumas. 

Kasus tersebut pun terungkap, sejoli itu ternyata korban kecelakaan di Kabupaten Bandung. Jasadnya lalu dibuang di dua Kabupaten di Jawa Tengah. 

Hasil pemeriksaan, ternyata pelakunya adalah oknum anggotan TNI Angkatan Darat (AD). Motif perbuatan kejam tiga oknum anggota TNI AD itu pun akhirnya terkuak.

Kapendam XIII/Merdeka, Letkol Inf. Jhonson M. Sitorus, mengungkapkan fakta di balik perbuatan nekat tiga anggota TNI yang membuang jasad dua korban tabrak lari itu.

Menurut Jhonson, ketiganya nekat membuang jasad sepasang remaja itu karena tidak ada rumah sakit di sekitar tempat kejadian.

“Setelah kejadian, tiga orang tersebut membawa [jasad korban tabrak lari]. Rencananya membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun setelah beberapa menit mencari rumah sakit terdekat tidak ditemukan. Akhirnya, tidak tahu apa yang terlintas dalam pikiran tiga orang oknum anggota TNI ini sehingga membuang korban ke Sungai Serayu,” kata Jhonson saat menggelar jumpa pers, Sabtu (25/12/2021).

Jhonson mengatakan sebelum terjadinya peristiwa kecelakaan maut itu, Kolonel P mengikuti kegiatan bidang intelijen di Jakarta. “Pada tanggal 3 Desember 2021 mendapat surat perintah dari Danrem 133/Nani Wartabone untuk melaksanakan, dan mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh angkatan darat yang dilaksanakan pada 6 sampai 7 Desember 2021,” tuturnya.

Kemudian, lanjut Jhonson, Kolonel P mendapat izin untuk menengok keluarganya di Jawa Tengah (Jateng). “Ketiga oknum ini berangkat dari Jakarta dan kejadian laka lalin itu pada sore hari, 8 Desember 2021,” sambungnya.

Namun di tengah perjalanan, mobil yang ditumpangi tiga anggota TNI AD itu menabrak sepeda motor yang dikendarai Handi Saputra berboncengan dengan Salsabila. Ketiga anggota TNI ini sempat membopong tubuh kedua korban dan memasukkannya ke dalam mobil.

Namun beberapa hari selang, tubuh kedua korban justru ditemukan di aliran Sungai Serayu. Jasad Handi Saputra ditemukan warga di Sungai Serayu, wilayah Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Sabtu (11/12/2021). Sedangkan, mayat Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, wilayah Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, di waktu yang hampir bersamaan.***

×
Berita Terbaru Update