Notification

×

Iklan

Iklan

DPR Dukung Kemenag Investigasi Seluruh Pesantren dan Madrasah di Indonesia

Wednesday 15 December 2021 | December 15, 2021 WIB Last Updated 2021-12-15T13:00:23Z


JAKARTA, ONLINENASIONAL.COM
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang akan melakukan investigasi kepada seluruh madrasah dan pesantren. 

Hal ini buntut dari kasus perkosaan santriwati oleh gurunya Herry Wirawan di pesantren Manarul Huda Antapani, Bandung beberapa waktu lalu.

"Setuju dan kita akan mendukung langkah Kemenag yang akan lakukan investigasi kepada seluruh pesantren dan madrasah," kata Yandri dalam keterangan tertulis, Rabu (15/12/2021). 

Menurutnya, investigasi secara menyeluruh memang dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni menyatakan investigasi diperlukan sebagai bagian dari mitigasi kejahatan seksual di sekolah di bawah naungan Kemenag. 

“Ini lebih baik. Jadi ada mitigasi dan kita tahu lebih detail lagi untuk sekolah lain, karena kita takutnya ini kejadian yang baru terungkap yang ini, di tempat lain kita belum tahu. Kita berharap investigasi lebih lanjut sehingga tidak menjadi hal yang ditutup-tutupi," jelas Lisda.


Selain itu, Lisda meminta para orangtua lebih berhati-hati dalam memilih sekolah untuk para anak. 

"Orangtua juga harus bisa memberikan pendidikan dan keterbukaan, anak diajarkan terbuka pada orangtua sehingga kalau ada ancaman seperti itu anak tahu harus melapor ke mana," sebutnya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Kemenag sedang melakukan investigasi ke semua lembaga pendidikan baik madrasah maupun pesantren. 

"Yang kita khawatirkan ini adalah puncak gunung es. Kita menurunkan tim untuk melihat semua dengan melibatkan jajaran Kemenag di daerah masing-masing," kata Menag, Sabtu (11/12).

Dia menegaskan pihaknya akan melakukan mitigasi ke seluruh lembaga pendidikan madrasah dan pesantren. Sehingga tidak ada kasus seperti yang dialami 12 santri di Bandung. 

"Kalau ada hal serupa kita akan lakukan mitigasi segera. Jadi jangan tunggu kejadian dulu baru bergerak. Semua lembaga pendidikan akan kami lakukan investigasi," ujarnya.  ***

×
Berita Terbaru Update