Jakarta - Sinopharm dan Sinovac adalah dua vaksin yang telah digunakan di Indonesia. Keduanya dibuat oleh perusahaan farmasi asal China dan telah mendapatkan izin penggunaan untuk vaksinasi Covid-19.
BIBP adalah vaksin yang dibuat oleh Sinopharm China National Pharmaceutical, sedangkan GroupSinovac-CoronaVac adalah vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac China National Pharmaceutical Group.
Baik Sinopharm maupun Sinovac, keduanya sama-sama menggunakan virus yang telah dimatikan menggunakan proses kimiawi. Virus yang telah dimatikan ini tidak akan membuat orang yang divaksinasi terinfeksi Covid-19.
Meski telah dimatikan, materi genetik virus masih akan terdeteksi oleh sistem imun, sehingga antibodi akan membentuk pertahanan SARS-CoV-2.
Akan tetapi, untuk membangun sistem imun jangka panjang, individu yang divaksinasi harus menerima beberapa dosis.
Di antara kesamaan tersebut, terdapat beberapa perbedaan antara vaksin Sinopharm dan Sinovac.
Berikut ini beberapa perbedaan vaksin Sinopharm dan Sinovac.
1. Usia penerima vaksin
Perbedaan pertama antara vaksin Sinopharm dan Sinovac adalah usia penerima vaksin. Sinopharm baru boleh diterima oleh orang berusia di atas 18 tahun, sedangkan Sinovac sudah boleh diberikan kepada orang berusia di atas 12 tahun.
Keduanya tetap direkomendasikan untuk orang yang memiliki komorbid untuk mencegah gejala berat dan kritis bila terinfeksi Covid-19. Begitu juga untuk kelompok rentan, seperti pasien HIV, immunocompromised, dan ibu menyusui.
Akan tetapi, vaksin Sinopharm belum dibolehkan untuk ibu hamil, sedangkan vaksin Sinovac sudah disetujui karena aman untuk ibu hamil.
2. Efikasi vaksin
Berdasarkan hasil uji klinis, dua dosis vaksin Sinopharm memiliki efikasi sebesar 79 persen dalam melawan simptomatik Covid-19. Antibodi akan terbentuk pada 14 hari setelah menerima dosis kedua vaksin.
Sementara vaksin Sinovac memiliki efikasi berbeda pada setiap negara. Misalnya saja di Brazil, efikasi vaksin Sinovac sebesar 51 persen pada 14 hari setelah menerima dosis kedua. Sedangkan di Indonesia, efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
3. Dosis vaksin
Kedua jenis vaksin asal China tersebut memang sama-sama diberikan dalam dua dosis.
Vaksin Sinopharm akan diberikan sebanyak 0,5 mililiter setiap dosis, dan jarak antar dosisnya sekitar 3-4 minggu. Sedangkan vaksin Sinovac, jarak antara dosis pertama dan dosis kedua adalah 2-4 minggu dengan takaran 0,5 mililiter per dosis yang diinjeksikan intramuskular.***