Jakarta - Produk-produk vitamin dan suplemen kesehatan lain termasuk 'Susu Beruang' tengah jadi buruan. Stok langka di mana-mana, dan langsung jadi rebutan bahkan ketika harganya melambung tidak wajar.
Pantauan detikcom di sejumlah apotek dan minimarket, berbagai produk suplemen dan vitamin memang tengah banyak dicari. Sebagian memang untuk kebutuhan isolasi mandiri bagi yang terinfeksi COVID-19, sebagian lagi untuk jaga kondisi daya tahan tubuh agar tidak tertular.
Beberapa produk bahkan sudah tidak tersedia lagi beberapa hari terakhir. Selain stok baru memang belum datang, banyak juga yang sebelumnya membeli dalam jumlah banyak untuk persediaan sehin
Praktisi kesehatan dr Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, SpGK dalam perbincangan dengan detikcom mengaku tidak habis pikir dengan perilaku 'panic buying' semacam itu. Ia sendiri tidak yakin produk-produk suplemen langka di pasaran semata-mata karena dikonsumsi karena jumlah kasus COVID-19 memang sedang sangat tinggi.gga stoknya selalu cepat habis.
Menurut dr Raissa, langkanya stok obat dan suplemen juga menjadi perbincangan di kalangan dokter. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang beneran butuh perawatan, mereka jadi kesulitan mencari.
"Bahkan sampai antivirus yang dipakai buat COVID, itupun habis. Trus kita mau kasih pasien apa gitu kan," tutur dr Raissa.
"Kalau memang habisnya dipakai buat orang yang memang sakit gitu kan, ya oke. Tapi kalau habisnya terus dijual lagi harganya dinaikin 3 kali lipat gitu kan, kayaknya tega banget gitu ya," lanjutnya.
Perilaku 'nakal' sebagian pedagang dan distributor menaikkan harga obat-obatan yang banyak digunakan selama Pandemi COVID-19 juga disorot Kementerian Kesehatan. Menkes Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menetapkan harga eceran tertinggi (HET) 11 jenis obat yang banyak dicari selama pandemi, termasuk Ivermectin.