GUBERNUR prefektur Jepang meminta pemerintah pusat mengatasi kekurangan pasokan vaksin Covid-19 dan menerapkan stimulus besar guna meningkatkan ekonomi lokal yang dilanda pandemi.
Dalam proposal kebijakan, Asosiasi Gubernur Nasional juga menyerukan langkah-langkah antivirus menyeluruh selama Olimpiade Tokyo yang akan dibuka 23 Juli 2021, termasuk membatasi aktivitas atlet asing.
Seperti dilansir japanoday.com, pada Minggu (11/7/2021), para gubernur mengeluarkan proposal di tengah meningkatnya kebingungan di garis depan inokulasi karena kurangnya pasokan vaksin di Jepang.
Para gubernur mengatakan, pemerintah daerah terpaksa menangguhkan penerimaan janji untuk vaksinasi Covid-19, serta membatalkan janji, setelah negara bagian menekan otoritas lokal mempercepat kecepatan pemberian suntikan.
Proposal tersebut mendesak, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, diminta mengakui penanganannya terhadap situasi tersebut telah menyebabkan kebingungan.
Meskipun, pemerintah setempat telah berusaha memenuhi tujuan untuk menyelesaikan inokulasi semua orang di negara itu yang ingin menerima suntikan pada Oktober atau November tahun ini.
Gubernur Ishikawa Masanori Tanimoto, salah satu dari 41 kepala dari 47 prefektur negara itu yang ambil bagian dalam pertemuan online mengatakan,
"Kami tidak punya pilihan selain membatasi penerimaan penunjukan karena pasokan yang tidak memenuhi permintaan." Situasi seperti itu mengancam "menurunkan harapan orang untuk vaksinasi dini," tambah Tanimoto.
Beberapa gubernur juga mengkritik penanganan pemerintah terhadap vaksinasi di tempat kerja.
"Sebagai hasil dari pengaturan sistem dasar siapa cepat dilayani, perusahaan besar memulai vaksinasi lebih awal sementara perusahaan kecil dan menengah terpaksa menangguhkan penerimaan janji," kata Gubernur Yamanashi Kotaro Nagasaki.
Proposal tersebut juga berisi permintaan untuk menerapkan paket stimulus ekonomi utama dikarenakan ekonomi lokal yang sangat terpukul oleh pandemi yang berkepanjangan.
Para gubernur mendesak pemerintah untuk segera merumuskan anggaran tambahan dan melakukan langkah-langkah ekonomi yang berani untuk mendukung berbagai macam bisnis. ***